Untuk mengatasi kolesterol tinggi, dokter akan terlebih dahulu menganjurkan pasien menjalani gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin, berhenti merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, pasien akan dianjurkan untuk menjalani pola makan sehat, seperti:
- Mengonsumsi makanan tinggi omega-3, seperti ikan, minyak ikan, alpukat, dan kacang-kacangan
- Mengonsumsi sayur dan buah-buahan, seperti bayam, brokoli, jeruk, apel, dan beri
- Menghindari atau membatasi konsumsi daging merah, kuning telur, dan produk susu tinggi lemak
- Menghindari konsumsi kue, biskuit, makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng
Obat kolesterol herbal juga bisa digunakan sebagai suplemen agar upaya menurunkan kolesterol lebih efektif. Bila dirasa perlu, dokter dapat memberi rujukan ke dokter gizi untuk merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi pasien guna menurunkan kolesterol tinggi.
Jika kolesterol tidak kunjung turun meski pasien sudah mempraktikkan gaya hidup sehat, dokter akan meresepkan obat penurun kolesterol. Namun, perlu diketahui bahwa ada pantangan setelah minum obat kolesterol, terutama simvastatin yang sebaiknya dilakukan. Beberapa obat penurun kolesterol yang dapat dokter resepkan adalah:
- Obat golongan statin, seperti lovastatin, rosuvastatin, atorvastatin, dan simvastatin
- Obat penghambat penyerapan kolesterol, seperti ezetimibe
- Obat pengikat asam empedu, seperti cholestyramine atau colesevelam
- Obat penurun trigliserida, seperti bezafibrate, fenofibrate, gemfibrozil, dan niacin
- Obat penghambat PCSK9, seperti evolocumab, jika obat lain tidak efektif
Selain menurunkan kadar kolesterol, dokter juga akan melakukan penanganan pada penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya kolesterol tinggi.