Lanamol adalah obat untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Obat ini berguna untuk meredakan nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, hingga nyeri haid. Obat yang mengandung paracetamol ini tersedia dalam bentuk kaplet.
Tiap kaplet Lanamol mengandung 500 mg paracetamol, yang termasuk dalam obat golongan analgesik dan antipiretik. Paracetamol bekerja langsung pada pusat pengaturan nyeri dan suhu tubuh di otak untuk meredakan sakit serta menurunkan demam. Berkat cara kerjanya tersebut, demam dan nyeri yang dialami bisa mereda.
Apa Itu Lanamol
Bahan aktif | Paracetamol |
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Analgesik antipiretik |
Manfaat | Meredakan nyeri ringan hingga sedang |
Menurunkan demam | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Lanamol untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi hal ini tidak terkonfirmasi dengan data yang didapatkan dari studi terkontrol pada ibu hamil. |
Paracetamol minum umumnya aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya tetap konsultasikan kepada dokter mengenai dosis yang tepat untuk ibu hamil. | |
Lanamol untuk ibu menyusui | Obat ini umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai dengan aturan pakai atau anjuran dokter. |
Bentuk obat | Kaplet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Lanamol
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Lanamol:
- Jangan mengonsumsi Lanamol jika Anda alergi terhadap kandungan dalam obat ini. Konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Lanamol jika Anda pernah atau sedang menderita asma; penyakit ginjal; atau penyakit liver yang berat, seperti hepatitis dan sirosis, defisiensi G6PD atau anemia hemolitik.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan obat yang mengandung paracetamol. Informasikan kepada dokter jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau menderita kecanduan alkohol.
- Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Lanamol jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Lanamol.
Dosis dan Aturan Pakai Lanamol
Berikut ini adalah dosis umum Lanamol:
- Dewasa: 1 kaplet, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak: 1/4–1 kaplet, 3–4 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Lanamol dengan Benar
Bacalah informasi aturan pakai yang tertera pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi Lanamol. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
- Konsumsilah Lanamol sebelum atau setelah makan. Telan Lanamol dengan air putih. Jangan mengunyah atau menghancurkan obat.
- Konsumsilah Lanamol secara rutin selama masih ada keluhan. Jika Anda lupa mengonsumsinya, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Obat yang mengandung paracetamol tidak untuk digunakan dalam jangka panjang. Penggunaan Lanamol bisa segera dihentikan begitu keluhan nyeri dan demam sudah membaik.
- Jika demam belum membaik setelah 3 hari atau nyeri belum mereda setelah 5 hari, hentikan konsumsi Lanamol dan berkonsultasilah ke dokter.
- Simpan Lanamol di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lanamol dengan Obat Lain
Kandungan Paracetamol di dalam Lanamol dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika digunakan dengan metoclopramide dan domperidone
- Peningkatan risiko terjadinya memar atau perdarahan jika digunakan bersama warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan probenecid atau isoniazid
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping chloramphenicol atau busulfan
- Penurunan penyerapan dan efektivitas paracetamol jika dikonsumsi bersama dengan cholestyramine
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Lanamol bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Lanamol
Lanamol umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping jika digunakan sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan. Namun, bila dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan, kandungan paracetamol pada Lanamol bisa menyebabkan overdosis, yang awalnya ditandai dengan:
- Keringat berlebih
- Mual atau muntah
- Hilang nafsu makan
- Sakit perut atau kram perut
- Sakit atau bengkak pada perut bagian atas
Hentikan konsumsi Lanamol dan segera cari pertolongan medis jika muncul gejala overdosis. Anda juga harus segera ke dokter bila mengalami gejala reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Ruam kulit yang menyebar luas disertai dengan kulit mengelupas
- Bengkak pada wajah, lidah, atau tenggorokan
- Sesak napas
- Memar atau perdarahan yang tidak wajar
- Gangguan fungsi hati, yang bisa ditandai dengan nyeri di perut kanan atas, urine keruh atau berwarna gelap, tinja berwarna pucat, serta mata atau kulit berwarna kekuningan