Maltofer adalah anti-anemia oral yang bermanfaat untuk mengatasi kekurangan (defisiensi) zat besi tanpa anemia dan anemia akibat defisiensi zat besi. Maltofer mengandung Iron Polymaltose Complex, salah satu jenis zat besi.
Obat ini merupakan sediaan zat besi untuk pengobatan defisiensi zat besi tanpa anemia dan anemia defisiensi besi. Maltofer juga bisa digunakan sebagai terapi pencegahan kekurangan zat besi pada ibu hamil. Maltofer tersedia dalam bentuk sirop, tetes (drops), dan tablet kunyah.
Apa Itu Maltofer
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Obat |
Manfaat | Pengobatan pada defisiensi zat besi tanpa anemia dan anemia defisiensi besi dan sebagai terapi pencegahan defisiensi zat besi selama kehamilan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Maltofer untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.Tidak diketahui apakah zat besi dari Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Compex diekskresikan dalam ASI. Maltofer hanya diberikan selama menyusui setelah berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet kunyah, sirop, drops |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Maltofer
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Maltofer, antara lain:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Maltofer tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalamnya.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan obat ini jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
- Terapi anemia harus selalu di bawah pengawasan dokter. Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami anemia yang bukan akibat defisiensi besi, menderita thalasemia, atau rutin menjalani transfusi darah.
- Perhatian penggunaan Maltofer untuk penderita diabetes, karena obat ini mengandung 0,04 bread per tablet.
- Pengobatan dengan Maltofer dapat menyebabkan perubahan warna tinja menjadi hitam, tetapi tidak signifikan secara klinis.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan maltofer.
Dosis dan Aturan Pakai Maltofer
Maltofer tersedia dalam bentuk sediaan drops, sirop, atau tablet kunyah. Maltofer drops mengandung zat besi sebanyak 50 mg/ml, di mana 1 ml setara dengan 20 tetes (drops). Maltofer sirop mengandung zat besi sebanyak 10 mg/ml. Maltofer tablet kunyah mengandung 100 mg zat besi di tiap tabletnya.
Dosis Maltofer untuk mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi akan ditentukan oleh dokter tergantung pada tingkat defisiensi zat besi sesuai dengan usia, kondisi, dan bentuk sediaan obat. Secara umum, dosis Maltofer adalah sebagai berikut:
Dosis harian zat besi yang disarankan | Maltofer drops (50 mg zat besi/ml) @30 ml per botol | Maltofer sirop (10 mg zat besi/ml) @60 ml per botol | Maltofer tablet kunyah dan tablet salut selaput (100 mg zat besi per tablet) @30 tablet per dus | Maltofer Fol tablet kunyah (100 mg zat besi per tablet) @30 tablet per dus | |
Bayi prematur | 2,5–5 mg/kgBB | 1–2 tetes/kgBB | – | – | – |
Anak usia di bawah 1 tahun | 25–50 mg/kgBB | 10–20 tetes | 2,5–5 ml | – | – |
Anak usia –12 tahun | 50–100 mg | 20–40 tetes | 5–10 ml | – | – |
Dewasa | 100–300 mg | 40–120 tetes | 10–30 ml | 1–3 tablet | – |
Ibu hamil | 200–300 mg | 80–120 tetes | 20–30 ml | 2–3 tablet | 2–3 tablet |
Cara Mengonsumsi Maltofer dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Maltofer.
Maltofer tablet bisa ditelan langsung atau dikunyah. Obat ini harus dimakan selama atau segera setelah makan.
Maltofer sirup dan Maltofer tetes juga harus dikonsumsi selama atau segera setelah makan. Obat ini dapat dicamur dengan jus buah, jus sayur, atau minuman lain.
Jika Anda lupa mengonsumsi Maltofer, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya. Pengobatan dengan Maltofer pada beberapa orang, terkadang dapat menyebaban perbahan warna tinja menjadi hitam.
Simpan Maltofer di tempat yang kering, pada suhu ruangan, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Konsumsi Maltofer dalam waktu 90 hari setelah kemasan di buka. Jauhkan Maltofer dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Maltofer dengan Obat Lain
Pemberian Maltofer bersamaan dengan zat besi parentral tidak diindikasikan karena penyerapan zat besi dari sediaan oral akan dihambat.
Tiga studi pada manusia menunjukkan tidak ada pengurangan yang signifikan pada penyerapan tetrasiklin. Penyerapan zat besi dari Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Complex tidak berkurang karena aluminium hidroksida dan tetrasiklin. Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Complex dapat diberikan bersamaan dengan tertrasiklin dan komponen fenolik lainnya, sama halnya dengan aluminium hidroksida.
Pada studi in-vitro, Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Complex tidak berinteraksi dengan komponen makanan seperti asam fitat, asam oksalat, tannin, sodium alginate, kolin dan garam kolin, vitamin A, vitamin D3 dan vitamin E, minyak kedelai dan tepung kedelai. Hasil ini mengindikasikan bahwa Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Complex dapat diminum selama atau segera setelah makan.
Efek Samping Maltofer
Menurut beberapa penelitian, Iron Polymaltose Complex yang terkandung di dalam Maltofer lebih jarang menimbulkan efek samping daripada jenis zat besi lain.
Namun, pada sebagian orang, jenis Iron Polymaltose Complex bisa saja menimbulkan efek samping berupa perubahan warna tinja, diare, mual, sakit perut, konstipasi, atau sakit maag.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau bertambah parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Maltofer.