Molexflu adalah obat flu berbahan aktif paracetamol, phenylpropanolamine, dan chlorpheniramine. Molexflu bermanfaat untuk meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, pilek, dan bersin-bersin.
Kandungan paracetamol pada Molexflu bekerja langsung di bagian otak yang mengendalikan suhu tubuh dan rasa nyeri. Cara kerja tersebut bisa menurunkan demam dan meredakan sakit kepala saat flu.
Chlorpheniramine pada Molexflu bekerja dengan cara menekan efek zat pemicu timbulnya bersin-bersin dan pilek. Sementara itu, phenylpropanolamine bekerja mengempiskan pembuluh darah yang bengkak di rongga hidung. Alhasil, keluhan hidung tersumbat mereda dan napas kembali lega.
Produk Molexflu
Molexflu tersedia dalam bentuk kaplet dan sirop yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Berikut rincian produknya:
- Molexflu 10 Kaplet, yang mengandung 500 mg paracetamol, 12,5 mg phenylpropanolamine, dan 2 mg chlorpheniramine maleate
- Molexflu Sirup, yang berisi 125 mg paracetamol, 3,125 mg phenylpropanolamine, dan 0,5 mg chlorpheniramine maleate
Apa Itu Molexflu
Bahan aktif | Paracetamol, phenylpropanolamine, chlorpheniramine maleate |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Kombinasi analgetik-antipiretik, dekongestan, dan antihistamin |
Manfaat | Meringankan gejala flu |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
Molexflu untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping phenylpropanolamine terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Molexflu tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. | |
Molexflu untuk ibu menyusui | Molexflu tidak dianjurkan untuk ibu menyusui, kecuali atas petunjuk dokter. |
Bentuk obat | Kaplet dan sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Molexflu
Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Molexflu untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak adalah:
- Jangan menggunakan Molexflu jika memiliki alergi terhadap kandungan obat ini. Bila ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki sebelum menggunakan obat ini.
- Hindari konsumsi Molexflu jika memiliki diabetes, penyakit jantung, atau gangguan fungsi hati yang tergolong berat, seperti sirosis atau gagal hati.
- Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Molexflu jika sedang mengalami keluhan susah buang air kecil, misalnya karena pembesaran prostat.
- Diskusikan mengenai penggunaan Molexflu ke dokter jika memiliki penyakit tiroid, glaukoma, penyakit liver, penyakit ginjal, tukak lambung, tukak usus dua belas jari, obstruksi usus, atau hipertensi.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum mengonsumsi Molexflu jika terdapat kondisi yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi maupun stroke, seperti obesitas atau berusia lanjut.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Molexflu jika memiliki gangguan pernapasan menahun, seperti asma.
- Jangan mengonsumsi Molexflu jika sedang hamil atau menyusui.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Molexflu Sirup jika menderita fenilketonuria atau kecanduan alkohol. Obat flu ini mengandung alkohol dan pemanis buatan, seperti aspartam, yang pemakaiannya perlu dibatasi atau dihindari oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak. Tujuannya adalah untuk memastikan aturan pakai dan dosis yang aman.
- Konsultasikan mengenai penggunaan Molexflu jika sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Molexflu. Kandungan obat ini bisa menyebabkan kantuk. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak sedang mengonsumsi Molexflu jika direncanakan untuk menjalani operasi atau pemeriksaan medis tertentu.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Molexflu karena bisa menyebabkan kerusakan hati.
- Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Molexflu.
Dosis dan Aturan Pakai Molexflu
Berikut ini adalah dosis Molexflu berdasarkan sediaan obatnya:
Molexflu sediaan kaplet
- Anak usia >12 tahun: 1 kaplet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ kaplet, 3 kali sehari.
Molexflu sediaan sirop
- Anak usia 6–12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Molexflu dengan Benar
Pastikan untuk menggunakan Molexflu sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikut adalah cara menggunakan Molexflu yang benar:
- Molexflu bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Telan kaplet Molexflu dengan air putih.
- Apabila hendak mengonsumsi Molexflu sediaan sirop, pastikan untuk mengocok botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang disertakan dalam kemasan supaya dosisnya tepat.
- Minumlah air putih sesering mungkin dan isaplah permen jika timbul keluhan mulut kering selama menggunakan Molexflu.
- Obat ini sebaiknya hanya digunakan jika ada gejala. Hentikan penggunaan Molexflu jika keluhan flu sudah membaik.
- Jangan menggunakan Molexflu lebih dari 3 hari karena dapat menyebabkan efek samping dan memperburuk gejala.
- Hubungi dokter jika gejala flu tidak berkurang dalam waktu 3 hari mengonsumsi Molexflu. Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut yang cepat.
- Simpan Molexflu di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Molexflu dengan Obat Lain
Berdasarkan kandungannya, efek interaksi yang bisa terjadi jika Molexflu digunakan bersamaan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi dan komplikasi jika digunakan bersama bromocriptine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping pusing, kantuk, dan sulit berkonsentrasi jika digunakan dengan obat antihistamin, obat pereda nyeri opioid, obat tidur, obat penenang, atau obat antipsikotik
- Peningkatan risiko terjadinya overdosis phenytoin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan akibat warfarin jika paracetamol digunakan dalam jangka panjang
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping pada liver jika digunakan dengan isoniazid atau obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Penurunan efektivitas lamotrigine dalam mencegah kejang
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping chloramphenicol atau busulfan
Agar aman, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Molexflu bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Molexflu
Mengingat Molexflu mengandung phenylpropanolamine dan chlorpheniramine, efek samping yang bisa timbul akibat konsumsi obat ini adalah:
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Sembelit atau malah diare
- Kantuk
- Mulut kering, tenggorokan kering, hidung terasa kering, mata kering
- Keringat berlebihan
Hentikan penggunaan Molexflu jika muncul keluhan jantung berdebar, pusing, atau susah tidur setelah minum obat flu ini.
Meski jarang terjadi, penggunaan obat flu, seperti Molexflu, bisa menimbulkan reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti:
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Tidak bisa buang air kecil atau urine yang keluar makin sedikit
- Linglung, atau muncul halusinasi
- Detak jantung terlalu cepat atau tidak beraturan
- Gemetar (tremor)
- Sesak napas atau napas dangkal
Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu setelah mengonsumsi Molexflu. Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online melalui Chat Bersama Dokter.
Melalui chat, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan menyarankan Anda ke IGD terdekat.