Natrium klorida (NaCl) atau saline adalah larutan garam yang memiliki banyak fungsi. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih luka, pembilas hidung, pengencer dahak, atau obat kumur untuk menjaga kebersihan mulut.
Berdasarkan konsentrasi larutannya, natrium klorida (NaCl) dibagi menjadi NaCl isotonik dan hipertonik. Natrium klorida isotonik memiliki konsentrasi garam yang sama dengan cairan tubuh manusia. NaCl jenis ini biasanya digunakan untuk mengganti cairan tubuh, membersihkan luka, dan membersihkan hidung.
Sementara itu, natrium klorida hipertonik memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi dari cairan tubuh manusia. Pada kondisi tertentu, NaCl hipertonik dapat digunakan untuk membersihkan rongga mulut (dikumur) atau untuk mengencerkan dahak (dihirup). Namun, NaCl isotonik juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini.
Merek dagang Natrium klorida (NaCl): Ecosol NaCl, Ladas-NS, Natrium klorida 0,9%, Otsu-NS, Otsu Salin 3, Sodium Chloride 0,9%, Sodium Chloride
Apa Itu Natrium Klorida (NaCl)
Golongan | Obat bebas dan obat resep |
Kategori | Mineral dan elektrolit |
Manfaat | Membersihkan luka |
Membersihkan hidung | |
Mengencerkan dahak | |
Menjaga kebersihan rongga mulut | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Natrium Klorida (NaCl) untuk ibu hamil | Natrium klorida (NaCl) inhalasi |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Natrium klorida untuk membersihkan luka, irigasi hidung, dan obat kumur: | |
Kategori A: Studi terkontrol pada ibu hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinan untuk membahayakan janin. | |
Natrium Klorida (NaCl) untuk ibu menyusui | Natrium klorida (NaCl) umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai anjuran dokter. |
Bentuk obat | Cairan |
Peringatan sebelum Menggunakan Natrium Klorida (NaCl)
Ada hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan Natrium Klorida (NaCl), antara lain:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Natrium klorida (NaCl) tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Informasikan kepada dokter mengenai penggunaan natrium klorida jika Anda sedang menggunakan obat lain untuk kondisi yang sama, terutama jika obat tersebut digunakan di area yang sama dengan NaCl.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan natrium klorida jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui.
- Segera beri tahu dokter jika terjadi reaksi alergi yang berat atau efek samping serius setelah menggunakan natrium klorida.
Dosis dan Aturan Pakai Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida hipertonik digunakan pada prosedur yang dilakukan atau diawasi oleh dokter. Natrium klorida yang diberikan dokter untuk pemakaian mandiri oleh pasien biasanya adalah NaCl isotonik.
Natrium klorida isotonik dapat dimanfaatkan untuk:
Tujuan: Membersihkan hidung dan meredakan hidung tersumbat, misalnya pada rhinitis alergi, flu, atau sinusitis
- Dosis: 1–3 kali sehari
Tujuan: Mengencerkan dahak, misalnya pada asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), cystic fibrosis, atau bronkiektasis yang ringan
- Dosis: 1 kali sehari di pagi hari, 3 ml cairan NaCl dengan nebulizer
Tujuan: Perawatan luka ringan maupun luka yang kotor (banyak serpihan atau nanah)
- Dosis: 1 kali sehari
Tujuan: Menjaga kebersihan mulut dan mengurangi pembengkakan dalam rongga mulut, misalnya pada sariawan, sakit tenggorokan, atau gusi bengkak
- Dosis: 2 kali sehari
Natrium klorida isotonik juga sering digunakan untuk mengganti cairan tubuh, misalnya akibat dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit, seperti hipernatremia. Dosis dan aturan pakainya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Natrium Klorida (NaCl) dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi natrium klorida. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan panduan penggunaan natrium klorida berikut ini:
- Untuk membersihkan luka yang sangat kotor dan memiliki banyak serpihan, siramkan natrium klorida (NaCl) pada luka hingga serpihan-serpihan besar dari luka tersingkir.
- Untuk membersihkan luka ringan, tuangkan natrium klorida pada kasa yang akan digunakan untuk menyeka luka.
- Untuk membersihkan hidung, masukkan natrium klorida ke dalam hidung dengan memakai spuit suntikan (tanpa jarum) atau neti pot. Posisikan kepala menunduk dan menoleh ke kanan atau kiri, kemudian alirkan cairan NaCl ke lubang hidung yang berada di atas. Bernapaslah melalui mulut. Cairan NaCl akan keluar dari lubang hidung lainnya. Ulangi langkah di atas di lubang hidung yang lain.
- Untuk menggunakan natrium klorida sebagai obat kumur, berkumurlah dengan cairan NaCl secukupnya dan pastikan cairan menyebar ke seluruh bagian mulut, termasuk pangkal tenggorokan. Berkumurlah selama 15–30 detik, lalu buang cairan dari mulut. Jangan menelan cairan natrium klorida.
- Jika ada nebulizer di rumah, dokter dapat memberikan cairan natrium klorida untuk mengencerkan dahak secara mandiri, terutama pada penderita gangguan napas kronis. Pastikan Anda sudah mengerti cara penggunaan nebulizer.
- Simpan natrium klorida (NaCl) di tempat bersuhu ruangan. Jangan memakai obat ini jika terdapat butiran di dalam kemasannya atau bila cairan obat sudah berubah warna.
Interaksi Natrium Klorida (NaCl) dengan Obat Lain
Natrium klorida yang digunakan secara mandiri umumnya tidak akan berinteraksi dengan obat lain yang diminum. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat lain di area yang sama dengan cairan natrium klorida.
Efek Samping dan Bahaya Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida isotonik jarang menyebabkan efek samping. Namun, pada beberapa orang, NaCl yang digunakan sebagai pembersih luka dapat menyebabkan efek samping berikut:
- Iritasi pada kulit
- Infeksi, yang dapat ditandai dengan luka lama sembuh dan bernanah
Sementara itu, natrium klorida yang digunakan untuk membersihkan hidung dapat menimbulkan efek samping, seperti:
- Hidung terasa panas dan perih
- Iritasi ringan pada hidung
Untuk natrium klorida hipertonik yang digunakan sebagai pengencer dahak maupun pembersih mulut, efek samping yang dapat terjadi antara lain:
- Sesak napas
- Dada terasa tertekan
- Bengkak pada tangan atau wajah
- Mulut kering
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau bila efek samping di atas tidak kunjung membaik.