Notisil adalah obat untuk mencegah dan mengatasi penggumpalan darah agar pembuluh darah tidak tersumbat. Untuk mencegah terjadinya serangan jantung atau stroke, obat ini perlu dikonsumsi secara rutin.

Penggumpalan darah secara berlebihan dapat menyumbat pembuluh darah di organ vital, seperti otak, jantung, atau paru-paru. Maka dari itu, diperlukan obat yang mampu mencegah pembentukan gumpalan darah. Notisil mengandung warfarin, yang bekerja dengan menghambat proses pembekuan darah sehingga aliran darah tetap lancar.

Notisil

Notisil diberikan kepada orang yang berisiko mengalami serangan jantung atau stroke akibat sumbatan di pembuluh darah, misalnya pada kondisi atrial fibrilasi, emboli paru, sumbatan di pembuluh darah vena (trombosis vena), atau pasca operasi penggantian katup jantung.  

Apa Itu Notisil  

Bahan aktif 2 mg warfarin
Golongan  Obat resep
Kategori  Antikoagulan 
Manfaat Mencegah pembentukan gumpalan darah
Digunakan oleh Dewasa (≥18 tahun)
Notisil untuk ibu hamil Kategori X:  Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. Obat tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil.
Kandungan obat ini dapat mengganggu pembentukan organ janin, serta meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau pendarahan otak janin saat proses persalinan.
Berkonsultasilah ke dokter bila Anda memiliki masalah pembekuan darah. Dokter akan memberikan obatan yang aman digunakan selama masa kehamilan.
Notisil untuk ibu menyusui Notisil dapat digunakan tanpa efek samping pada bayi yang menyusu selama mengikuti anjuran dari dokter.
Bentuk obat Tablet 

Peringatan sebelum Menggunakan Notisil 

Notisil harus digunakan sesuai saran dari dokter dan aturan pakai. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Notisil tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap warfarin.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika menderita perdarahan di saluran cerna atau saluran kemih, perdarahan otak, atau baru saja menjalani operasi otak, tulang belakang, atau mata. Notisil tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita cedera kepala, hipertensi, anemia, gangguan pembekuan darah, gagal jantung, stroke, diabetes, atau gangguan fungsi ginjal.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter bila Anda direncanakan untuk menjalani operasi atau prosedur medis tertentu. Penggunaan warfarin mungkin perlu dihentikan untuk mencegah perdarahan.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Notisil. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Notisil.

Dosis dan Aturan Pakai Notisil  

Dosis dan aturan pakai Notisil ditentukan dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis penggunaan Notisil:

  • Dewasa: 2–5 mg, 1 kali per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 10 mg, 1 kali per hari.

Cara Menggunakan Notisil dengan Benar 

Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Notisil. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Notisil berikut ini:

  • Notisil dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan tablet obat dengan bantuan air putih. 
  • Konsumsilah Notisil sesuai jangka waktu yang ditentukan dokter. Jangan berhenti minum obat ini tanpa persetujuan dokter.
  • Konsumsilah Notisil pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Notisil dapat memicu perdarahan. Hati-hati saat menggunakan pisau cukur atau benda tajam lainnya. Gunakan sikat gigi berbulu lembut untuk mencegah gusi berdarah.
  • Batasi konsumsi sumber vitamin K, seperti brokoli, kol, atau bayam, karena sumber makanan tersebut dapat mengurangi efektivitas Notisil. 
  • Simpan Notisil di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Notisil dengan Obat Lain 

Warfarin di dalam Notisil dapat meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan bersama obat-obatan berikut:

Sementara itu, efektivitas Notisil dapat berkurang bila digunakan bersama obat-obat di bawah ini:

  • Antibiotik, seperti clarithromycin, sulfamethoxazole, atau erithromycin
  • Antijamur, misalnya fluconazole atau ketoconazole
  • Carbamazepine 

Selama menjalani pengobatan dengan Notisil, hindari konsumsi buah dari tanaman sitrun, seperti jeruk, jeruk bali, dan grapefruit, khususnya dalam bentuk jus. Buah tersebut dapat mengurangi efektivitas obat.

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Notisil bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Notisil 

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Notisil antara lain:

  • Mual 
  • Nafsu makan berkurang
  • Mudah memar 
  • Perdarahan lebih lama berhenti
  • Darah haid lebih banyak dari biasanya 
  • Sakit perut 

Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut. 

Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:

  • Biduran, sesak napas, serta bengkak di wajah, mata, atau mulut
  • Perdarahan tidak kunjung berhenti lebih dari 10 menit
  • Batuk atau muntah disertai darah 
  • Urine atau tinja berwarna kemerahan 
  • Kebas kesemutan di satu sisi wajah atau lengan 
  • Ujung jari kaki terasa nyeri dan berwarna keunguan
  • Gangguan bicara atau melihat tanpa sebab jelas

Bila hal tersebut terjadi, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.