Pamol supositoria bermanfaat untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri sedang hingga berat, seperti pada sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, nyeri sendi, sakit punggung, atau sakit gigi. Pamol supositoria biasanya diberikan kepada pasien yang tidak bisa mengonsumsi obat minum (oral).
Pamol supositoria mengandung obat analgesik dan antipiretik paracetamol. Obat ini mampu memengaruhi pusat pengaturan suhu dan nyeri di otak dan menurunkan kadar senyawa yang dapat memicu nyeri pada tubuh. Hasilnya, nyeri dan demam bisa mereda.
Efek Pamol supositoria biasanya dapat dirasakan dalam 1 jam setelah penggunaan. Ada dua varian Pamol supositoria berdasarkan kandungan paracetamol di dalamnya, yaitu Pamol Supositoria 125 mg dan Pamol Supositoria 250 mg. Obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan saran dokter.
Apa Itu Pamol Supositoria
Bahan aktif | Paracetamol |
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Analgetik dan antipiretik |
Manfaat | Meredakan nyeri dan demam |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Pamol Supositoria untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi hal ini tidak terkonfirmasi dengan data yang didapatkan dari studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Pamol Supositoria untuk ibu menyusui | Paracetamol di dalam obat ini aman untuk ibu menyusui, selama penggunaannya sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang dianjurkan. |
Bentuk obat | Supositoria |
Peringatan sebelum Menggunakan Pamol Supositoria
Pamol supositoria tidak boleh digunakan sembarangan. Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Pamol supositoria tidak boleh digunakan oleh orang alergi terhadap paracetamol.
- Jangan memakai Pamol supositoria jika Anda sedang menderita gangguan fungsi hati yang berat.
- Hindari menggunakan obat ini bersama dengan obat lain yang mengandung paracetamol.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda menderita penyakit ginjal maupun sering mengonsumsi atau kecanduan minuman beralkohol.
- Informasikan ke dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Pamol supositoria.
Dosis dan Aturan Pakai Pamol Supositoria
Pembagian dosis Pamol supositoria berdasarkan usia pasien untuk meredakan demam dan nyeri adalah:
- Dewasa dan anak >12 tahun: 500 mg, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 8–11 tahun: 250–500 mg, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 4–8 tahun: 250 mg, 4 kali sehari.
- Anak usia 2–4 tahun: 125 mg, 4 kali sehari.
Cara Menggunakan Pamol Supositoria dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan sebelum menggunakan Pamol supositoria. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar mendapatkan manfaat yang maksimal, perhatikan hal berikut dalam menggunakan Pamol supositoria:
- Usahakan untuk buang air besar terlebih dahulu sebelum menggunakan Pamol supositoria.
- Cuci dan keringkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
- Untuk menggunakan obat ini, posisi tubuh sebaiknya berbaring menyamping ke arah kiri. Setelah itu, tekuk kaki kanan ke arah dada.
- Bila perlu, celupkan sebentar Pamol supositoria ke dalam air agar tablet lebih licin dan mudah dimasukkan.
- Masukkan supositoria menggunakan tangan kanan ke dalam rektum. Pastikan untuk memasukkan bagian yang lancip terlebih dahulu.
- Tahan posisi selama 1–2 menit hingga supositoria mencair dan obat diserap oleh tubuh. Agar supositoria tidak keluar, kencangkan otot bokong.
- Jika lupa menggunakan Pamol supositoria, segera pakai begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
- Hentikan penggunaan Pamol supositoria bila keluhan yang dialami sudah mereda.
- Simpan Pamol supositoria di tempat bersuhu ruangan (di bawah 30°C), kering, dan terhindar dari cahaya. Jangan menyimpannya di dalam lemari pembeku (freezer). Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Pamol Supositoria dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi antarobat yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan paracetamol digunakan dengan obat lain, di antaranya:
- Penurunan penyerapan dan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika digunakan dengan metoclopramide dan domperidone
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama dengan phenytoin, phenobarbital, carbamazepine, atau rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan probenecid atau isoniazid
- Penurunan efektivitas lamotrigine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping chloramphenicol atau busulfan
Agar tidak terjadi efek interaksi antarobat yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter terkait penggunaan Pamol supositoria bersamaan dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Efek Samping dan Bahaya Pamol Supositoria
Pada umumnya, Pamol supositoria tidak menimbulkan efek samping jika digunakan sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang dianjurkan. Namun, pada beberapa orang penggunaan obat supositoria dalam menimbulkan efek samping berupa nyeri dan kemerahan di sekitar anus.
Perlu Anda ketahui. penggunaan obat dengan kandungan paracetamol dalam jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati, yang dapat ditandai dengan nyeri perut, mual dan muntah, serta penyakit kuning. Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius tersebut.