Pertama-tama, dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat medis pasien. Setelah itu, dokter akan menjalankan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan hidung. Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti:
-
Tes alergi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan jenis alergen yang memicu polip hidung. Umumnya, tes alergi dilakukan dengan menusukkan beberapa alergen ke kulit untuk mendeteksi adanya gejala alergi. -
Endoskopi hidung (nasoendoskopi)
Pada endoskopi hidung, dokter akan memasukkan suatu alat seperti selang lentur yang dilengkapi dengan lampu dan kamera, untuk memeriksa hidung bagian dalam. -
CT scan
CT scan dilakukan untuk mendeteksi ukuran dan lokasi polip hidung. Prosedur ini juga dapat mendeteksi gangguan lain di rongga hidung, seperti kanker atau kelainan struktur. -
Tes genetik
Tes genetik dilakukan pada pasien anak-anak, guna mendeteksi cystic fibrosis. Hal ini karena cystic fibrosis merupakan kelainan bawaan yang memengaruhi kelenjar penghasil lendir, air mata, keringat, dan air liur.