Sumagesic bermanfaat untuk menurunkan demam dan meredakan sakit kepala, sakit gigi, serta nyeri otot, tendon, atau sendi akibat cedera, tindakan operasi, atau penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis atau osteoarthritis.
Sumagesic merupakan pereda nyeri dan penurun panas (analgetik-antipiretik). Obat ini hanya digunakan untuk meredakan keluhan dan gejala, bukan untuk mengobati penyebab yang mendasarinya.
Sumagesic mengandung bahan aktif paracetamol. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi sinyal kimia otak yang membuat kita merasa sakit. Paracetamol juga dapat memengaruhi sinyal kimia otak di bagian yang mengatur suhu tubuh.
Apa Itu Sumagesic
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Analgesik dan antipiretik |
Manfaat | Meredakan demam dan nyeri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kandungan paracetamol dalam Sumagesic untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Kandungan paracetamol dalam Sumagesic untuk ibu menyusui | Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI. Jika sedang menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Sumagesic
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi Sumagesic:
- Jangan menggunakan Sumagesic jika Anda alergi terhadap paracetamol.
- Konsultasikan perihal penggunaan Sumagesic dengan dokter jika Anda menderita penyakit ginjal atau penyakit liver.
- Konsultasikan perihal penggunaan Sumagesic dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan perihal penggunaan Sumagesic dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Konsultasikan perihal penggunaan Sumagesic dengan dokter jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau kecanduan minuman beralkohol.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan Sumagesic.
Dosis dan Aturan Pakai Sumagesic
Berikut adalah dosis umum Sumagesic:
- Dewasa: 1 tablet, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak: 1/4–1/2 tablet, 3–4 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Sumagesic dengan Benar
Bacalah petunjuk penggunaan yang terdapat di kemasan sebelum menggunakan Sumagesic dan ikuti petunjuk dokter. Sumagesic dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Dosis maksimal paracetamol untuk satu kali konsumsi adalah 1.000 mg. Jangan mengonsumsi paracetamol dengan dosis lebih dari 4.000 mg dalam sehari. Konsumsi paracetamol melebihi dosis yang ditentukan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kerusakan hati.
Segera hubungi dokter jika demam tidak menurun setelah 2 hari atau nyeri tidak menghilang setelah 5 hari menjalani pengobatan dengan Sumagesic.
Simpan Sumagesic di tempat bersuhu ruangan yang terhindar dari kelembapan, hawa panas, dan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Sumagesic dengan Obat Lain
Mengingat Sumagesic mengandung paracetamol, interaksi yang dapat timbul jika produk ini digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:
- Penurunan penyerapan paracetamol jika digunakan bersama cholestyramine
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan bersama rifampicin, suplemen herbal St John’s wort, atau antikonvulsan tertentu, seperti carbamazepine, phenytoin, atau phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika digunakan bersama probenecid, domperidone, atau metoclopramide
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat chloramphenicol
- Peningkatan risiko terjadinya memar atau perdarahan jika digunakan bersama warfarin atau coumarin
Efek Samping dan Bahaya Sumagesic
Jika dikonsumsi secara berlebihan, kandungan paracetamol dalam Sumagesic dapat menyebabkan overdosis yang bisa ditandai dengan:
- Keringat berlebih
- Kehilangan selera makan
- Mual atau muntah
- Sakit perut atau kram perut
- Rasa sakit atau bengkak pada perut bagian atas
Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala overdosis. Anda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat dan efek samping serius, seperti:
- Feses mengandung darah atau berwarna hitam
- Urine berdarah atau berkabut
- Penurunan jumlah urine secara tiba-tiba
- Tubuh mudah memar atau berdarah
- Bintik-bintik merah pada kulit
- Rasa sangat kelelahan atau sangat lemas
- Demam dengan atau tanpa menggigil atau sakit tenggorokan
- Kulit atau mata berwarna kekuningan (penyakit kuning)