Tifus atau typhus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia dan Orientia. Penyakit ini dapat menular melalui gigitan kutu atau tungau yang terinfeksi. Tifus bisa menimbulkan demam, sakit kepala, hingga ruam merah di kulit.
Tifus berbeda dengan tipes atau demam tifoid. Tifus merupakan penyakit akibat infeksi bakteri Rickesttsia dan Orientia. Sementara tipes diakibatkan oleh bakteri Salmonella typhii.
Secara umum, tifus terbagi tiga, yaitu:
1. Tifus epidemik
Tifus epidemik banyak terjadi di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, dan Cina Utara. Orang yang sembuh dari tifus epidemik tetap berisiko terinfeksi kembali.
2. Tifus endemik
Tifus endemik atau murin banyak terjadi di Amerika Serikat. Bakteri penyebab tifus murin dapat menular melalui kutu pada tikus. Jenis tifus ini jarang menyebabkan infeksi berulang.
3. Tifus scrub
Jenis tifus ini menjadi masalah kesehatan yang serius di negara-negara Asia Pasifik, seperti Korea, Cina, Indonesia, dan Thailand. Tifus scrub merupakan jenis yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan gagal organ bila tidak segera ditangani.
Gejala dan Penyebab Tifus
Gejala tifus tergantung pada jenis yang dialami pasien. Gejala tifus umumnya akan muncul 5–14 hari setelah seseorang terinfeksi. Beberapa tanda dan gejala tifus yang umum terjadi adalah:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Ruam merah
Tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, Rickettsia prowazekii, atau Orientia tsutsugamushi. Penyebarannya bisa melalui gigitan kutu dan tungau, serta kotoran kutu atau tungau tersebut.
Meskipun penyakit ini tidak menular, tifus lebih sering terjadi pada orang yang berkunjung ke wilayah di mana banyak terjadi kasus tifus.
Pengobatan dan Pencegahan Tifus
Pengobatan tifus adalah dengan pemberian obat antibiotik. Agar hasilnya maksimal, obat-obatan tersebut perlu diminum segera setelah keluhan muncul. Oleh karena itu, segera ke dokter bila mengalami gejala tifus untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah tifus. Namun, ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan bakteri penyebab tifus. Caranya antara lain dengan menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal, serta tidak melakukan kontak dengan hewan yang membawa infeksi tifus, seperti tikus.