Tolterodine adalah obat untuk mengatasi kondisi kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder). Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya dorongan mendadak untuk buang air kecil (urge incontinence) dan ketidakmampuan untuk menahan keinginan berkemih.
Tolterodine termasuk ke dalam golongan obat antispasmodik. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di kandung kemih, sehingga menurunkan kontraksi kandung kemih. Cara kerja ini akan membantu penderita overactive bladder untuk mengendalikan keinginan untuk berkemih.
Merek dagang tolterodine: Detrusitol
Apa Itu Tolterodine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antispasmodik |
Manfaat | Mengatasi kondisi kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder |
Digunakan oleh | Dewasa |
Tolterodine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Tolterodine belum diketahui bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Tolterodine
Sebelum mengonsumsi tolterodine, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Tolterodine tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita retensi urine, obstruksi kandung kemih, kolitis ulseratif, sumbatan usus, glaukoma, sembelit berat, penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit jantung, myasthenia gravis, atau gangguan elektrolit seperti hipokalemia.
- Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga memiliki riwayat gangguan irama jantung, seperti perpanjangan interval QT jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Batasi aktivitas yang pada suhu panas, seperti berolahraga di luar ruangan pada siang hari atau berendam di air panas, karena obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya heatstroke.
- Jangan mengemudikan kendaraan, mengoperasikan alat berat, atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan, setelah mengonsumsi tolterodine, karena obat ini dapat menyebabkan pusing atau penglihatan menjadi buram.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi tolterodine.
Dosis dan Aturan Pakai Tolterodine
Berikut adalah dosis tolterodine pada orang dewasa untuk mengatasi kandung kemih yang terlalu aktif atau urge incontinence:
-
Tablet lepas cepat (immediate-release)
Dosisnya 2 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat diturunkan menjadi 1 mg, 2 kali sehari sesuai dengan respons tubuh.
-
Tablet pelepasan lambat (extended release)
Dosisnya 2–4 mg, sekali sehari. Dosis dapat diturunkan menjadi 1 mg, 2 kali sehari sesuai dengan respons tubuh.
Cara Mengonsumsi Tolterodine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat. Usahakan untuk mengonsumsi tolterodine pada waktu yang sama setiap harinya agar obat lebih efektif.
Tablet tolterodine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Gunakan segelas air putih untuk membantu menelannya. Jangan mengunyah atau menghancurkan tablet tolterodine karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Konsumsilah tablet tolterodine sesuai dosis yang telah ditentukan oleh dokter. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Bila Anda lupa mengonsumsi tolterodine, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Tolterodine dapat meningkatkan risiko terjadinya heatstroke. Oleh karena itu, perbanyak minum air selama menjalani pengobatan dengan obat ini. Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala heatstroke, seperti suhu tubuh yang meningkat, perubahan suasana hati atau mental, sakit kepala, atau pusing.
Simpan tolterodine dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Tolterodine dengan Obat Lain
Efek interaksi obat yang dapat timbul jika tolterodine digunakan bersama obat tertentu antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya luka atau perdarahan saluran pencernaan jika digunakan bersama suplemen kalium
- Peningkatan risiko terjadinya heatstroke jika digunakan dengan dengan zonisamide atau topiramate
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping tolterodine jika digunakan dengan abametapir, cimetidine, clarithromycin, cobicistat, enzalutamide, erythromycin, idelalisib, itraconazole, mifepristone, ketoconazole, lonafarnib, nefazodone, ribociclib, atau saquinavir
- Peningkatan efek antikolinergik dari revefenacin atau glycopyrrolate
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan gerakan saluran cerna jika digunakan dengan pramlitide
Efek Samping dan Bahaya Tolterodine
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi tolterodine adalah:
- Sakit kepala atau pusing
- Penglihatan kabur
- Nyeri sendi
- Mulut kering
- Mata kering
- Sakit perut
- Konstipasi atau diare
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak membaik atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau timbul efek samping serius, seperti:
- Sakit atau sulit buang air kecil
- Bingung atau muncul halusinasi
- Nyeri dada atau denyut jantung cepat
- Sakit perut yang semakin berat
- Pusing yang sangat berat atau pingsan