Tolvaptan adalah obat untuk mengatasi hiponatremia, yaitu kondisi rendahnya kadar natrium di dalam darah. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani penyakit ginjal polikistik.
Tolvaptan bekerja dengan cara meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine tanpa membuang elektrolit. Hal ini bisa membantu meningkatkan kadar natrium dalam darah. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi hiponatremia pada penderita gagal jantung atau SIADH.
Selain itu, tolvaptan dapat memperlambat penurunan fungsi ginjal pada penderita penyakit ginjal polikistik yang penyakitnya berjalan dengan cepat. Namun, obat ini hanya bisa diberikan atas saran dari dokter.
Merek dagang tolvaptan: Samsca, Jinarc
Apa Itu Tolvaptan
Golongan | Obat resep |
Kategori | Vasopressin receptor antagonists |
Manfaat | Mengatasi hiponatremia dan penyakit ginjal polikistik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Tolvaptan untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Tidak dianjurkan menggunakan obat ini selama kehamilan. | |
Tolvaptan untuk ibu menyusui | Kecil kemungkinan tolvaptan terserap ke dalam ASI. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Tolvaptan
Sebelum mengonsumsi tolvaptan, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Tolvaptan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita pembesaran prostat, penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, kecanduan alkohol, malnutrisi, atau hiperkalemia.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami dehidrasi atau kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare berat, selama menjalani pengobatan dengan tolvaptan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum obat ini. Tolvaptan dapat menyebabkan pusing dan kelelahan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian tolvaptan untuk lansia atau anak-anak. Kelompok usia tersebut berisiko lebih tinggi mengalami efek samping tolvaptan.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan tolvaptan.
Dosis dan Aturan Pakai Tolvaptan
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan tolvaptan berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: hiponatremia
- Dosis awal 15 mg, 1 kali sehari. Setelah 24 jam, dosis ditingkatkan menjadi 30 mg, 1 kali sehari.
- Dosis dapat disesuaikan hingga maksimal 60 mg, 1 kali sehari. Lama pengobatan maksimal 30 hari.
Kondisi: penyakit ginjal polikistik autosomal dominan
- Dosis awal 60 mg per hari dalam 2 dosis terbagi (45 mg sebelum sarapan dan 15 mg diberikan 8 jam setelah dosis pertama).
- Dosis dapat ditingkatkan hingga 120 mg per hari (90 mg sebelum sarapan dan 30 mg diberikan 8 jam setelah dosis pertama).
Cara Mengonsumsi Tolvaptan dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan tolvaptan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut adalah cara mengonsumsi tolvaptan dengan benar:
- Minumlah tolvaptan sebelum atau sesudah makan.
- Perbanyak minum air putih selama menjalani terapi dengan obat ini untuk menurunkan risiko terjadinya dehidrasi.
- Jangan berhenti menjalani terapi meski keluhan atau gejala sudah dirasa membaik. Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba dapat memperburuk kondisi Anda.
- Jika lupa mengonsumsi tolvaptan, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Lakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang ditentukan dokter karena penggunaan tolvaptan harus dipantau dengan beberapa pemeriksaan, termasuk tes fungsi ginjal dan fungsi liver.
- Simpan tolvaptan di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Tolvaptan dengan Obat Lain
Tolvaptan dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obat lain. Berikut ini adalah beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping tolvaptan dalam darah jika digunakan dengan ketoconazole, ritonavir, clarithromycin, atau diltiazem
- Penurunan efektivitas tolvaptan jika digunakan dengan rifampicin atau barbiturat
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping pada jantung jika digunakan dengan digoxin
- Penurunan efektivitas desmopressin
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang berbahaya, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda akan mengunakan tolvaptan bersama dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Tolvaptan
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi tolvaptan adalah:
- Pusing, terutama saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring
- Haus
- Sembelit
- Mulut kering
- Mual
- Demam
- Hilang nafsu makan
Konsultasikan ke dokter jika keluhan tersebut tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Penyakit kuning
- Pusing seperti akan pingsan
- Detak jantung tidak teratur
- Berat badan turun tanpa direncanakan
- Urine berwarna gelap
- Perubahan suasana hati
- Kejang
- Sulit menggerakkan tangan atau kaki