Vardenafil adalah obat untuk mengatasi impotensi atau disfungsi ereksi pada pria. Vardenafil tersedia dalam bentuk tablet dan hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Vardenafil bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah di penis sehingga aliran darah ke penis meningkat. Hal ini akan membantu proses terjadinya ereksi dan mempertahankan ereksi saat berhubungan intim.
Perlu diketahui, vardenafil tidak dapat mengobati penyebab disfungsi ereksi, tidak dapat meningkatkan libido, dan tidak dapat mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual (PMS).
Merk dagang vardenafil: Levitra
Apa Itu Vardenafil
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat phosphodiesterase (PDE) |
Manfaat | Menangani impotensi atau disfungsi ereksi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa, usia di atas 18 tahun |
Vardenafil untuk ibu hamil dan menyusui* |
Kategori B: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. *Obat ini hanya digunakan pada pria. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Menggunakan Vardenafil
Vardenafil tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:
- Jangan menggunakan vardenafil jika memiliki alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan vardenafil, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan mengendarai kendaraan bermotor atau mengoperasikan alat berat setelah menggunakan vardenafil, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan menimbulkan gangguan penglihatan.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita fenilketonuria, karena beberapa jenis produk vardenafil bisa mengandung aspartam.
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat gangguan jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, nyeri dada (angina), dan gangguan irama jantung (aritmia), atau stroke dalam 6 bulan terakhir.
- Beri tahu dokter jika menderita tukak lambung; gangguan pembekuan darah; hipertensi; hipotensi; penyakit ginjal atau menjalani prosedur cuci darah; penyakit liver; dehidrasi; gangguan mata, seperti retinitis pigmentosa; atau gangguan kondisi penis, seperti penyakit Peyronie dan priapismus.
- Beri tahu dokter jika mengalami penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya priaspismus, seperti anemia sel sabit, leukemia, atau multiple myeloma.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat, vitamin, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan vardenafil.
Dosis dan Aturan Pakai Vardenafil
Dosis umum vardenafil untuk mengobati disfungsi ereksi adalah:
- Dewasa: Dosis umum 10 mg, dosis dapat disesuaikan kembali berdasarkan respons pasien terhadap pengobatan. Rentang dosis yang boleh digunakan adalah 5–20 mg. Obat hanya boleh digunakan 1 kali dalam sehari.
- Lansia: Dosis umum 5 mg. Dosis maksimal 20 mg. Obat hanya boleh digunakan 1 kali dalam sehari.
Dosis yang diresepkan oleh dokter dapat berbeda dengan dosis umum, tergantung pada usia, kondisi kesehatan, penyakit yang diderita, respons pasien terhadap obat, dan obat lain yang sedang digunakan pasien.
Cara Mengonsumsi Vardenafil dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter dan baca petunjuk penggunaan yang terdapat di kemasan obat sebelum menggunakan vardenafil.
Vardenafil diminum 25–60 menit sebelum berhubungan seksual. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan tablet vardenafil secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan menggunakan obat ini lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Lakukan konsultasi secara rutin ke dokter untuk memantau kondisi dan respons Anda terhadap pengobatan. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis vardenafil berdasarkan hal tersebut.
Simpan vardenafil di tempat tertutup dengan suhu ruangan dan terhindar dari kelembapan, hawa panas, dan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Vardenafil dengan Obat dan Bahan Lain
Vardenafil dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat lain. Interaksi obat yang dapat terjadi berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan tekanan darah jika digunakan bersama obat penghambat alfa, seperti tamsulosin
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat yang berbahaya jika digunakan dengan obat golongan nitrat, seperti nitrogliserin dan isosorbide dinitrate
- Peningkatan efek samping vardenafil jika digunakan dengan clarithromycin, ketoconazole, itraconazole, atau obat penghambat protease HIV, seperti ritonavir
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan obat antiaritmia kelas I, seperti quinidine dan procainamide, atau obat antiaritmia kelas III seperti amiodarone dan sotalol
Selain itu, mengonsumsi jeruk bali (grapefruit) bersamaan dengan vardenafil dapat meningkatkan kadar vardenafil dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Vardenafil
Vardenafil dapat menyebabkan berbagai efek samping berikut:
- Flushing atau kulit memerah
- Sakit punggung
- Hidung meler atau tersumbat
- Gejala seperti flu, misalnya pilek, batuk, dan pegal-pegal
- Sakit kepala
- Pusing
- Sakit perut
- Penyakit asam lambung
Konsultasikan ke dokter jika gejala di atas tidak kunjung sembuh atau makin parah. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam
- Gejala serangan jantung, seperti keringat berlebih, mual, atau nyeri dada yang menyebar hingga ke rahang atau bahu
- Gangguan penglihatan atau tidak bisa melihat mendadak
- Penurunan kemampuan melihat warna atau sulit melihat pada malam hari
- Penurunan atau hilang kemampuan mendengar secara tiba-tiba
- Detak jantung tidak beraturan
- Pusing dan terasa ingin pingsan
- Pembengkakan di tangan, kaki, atau pergelangan kaki
- Kejang