Voltaren adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan, seperti pada kondisi asam urat, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau ankylosing spondylitis. Obat ini mengandung bahan aktif diclofenac sodium.

Kandungan diclofenac di dalam Voltaren bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat pemicu terjadinya peradangan saat tubuh mengalami cedera. Dengan terhambatnya prostaglandin, keluhan nyeri atau bengkak akibat peradangan dapat mereda. 

Voltaren - Alodokter

 

Voltaren sering digunakan untuk mengatasi keluhan radang sendi. Namun, Voltaren juga dapat digunakan untuk nyeri akut lain, seperti sakit gigi, sakit pinggang, terkilir, nyeri akibat cedera, migrain, maupun nyeri haid

Produk Voltaren

Voltaren tersedia dalam 4 varian produk, yaitu:

  • Voltaren tablet
    Tiap tablet Voltaren mengandung 25 mg diclofenac sodium.
  • Voltaren SR
    Tiap tablet Voltaren SR dengan kandungan 75 mg diclofenac sodium.
  • Voltaren Retard
    Tiap tablet Voltaren Retard mengandung 100 mg diclofenac sodium.
  • Voltaren suntik
    Tiap ml Voltaren suntik dengan kandungan 25 mg diclofenac sodium.

Apa Itu Voltaren

Bahan aktif Diclofenac sodium
Golongan Obat resep
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan radang dan nyeri
Digunakan oleh Dewasa
Voltaren untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa obat ini berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Voltaren untuk ibu menyusui Obat ini umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui, tetapi penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter.
Bentuk obat Tablet dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Voltaren

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Voltaren:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Voltaren tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap diclofenac.
  • Pastikan untuk memberitahu dokter jika Anda baru saja atau berencana untuk menjalani operasi bypass jantung. Voltaren tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit jantung, hipertensi, stroke, edema, diabetes, tukak lambung, penyakit hati, kolitis ulseratif, atau penyakit ginjal.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Voltaren tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, terutama setelah memasuki minggu ke-20.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Voltaren.

Dosis dan Aturan Pakai Voltaren

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Voltaren peradangan pada orang dewasa berdasarkan varian obat yang digunakan:

Voltaren tablet

Kondisi: Nyeri dan peradangan

  • Dosis: 25 mg (1 tablet), 3 kali sehari atau 50 mg (2 tablet), 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 150 mg per hari. 

Kondisi: Nyeri haid

  • Dosis: 50–100 mg (2–4 tablet) dikonsumsi saat nyeri haid pertama muncul. Dosis perawatan maksimal 200 mg per hari, dapat dibagi menjadi 2–3 kali pemberian.

Voltaren SR

Kondisi: Nyeri dan peradangan

  • Dosis: 75 mg (1 tablet), 1 kali sehari.

Voltaren Retard

Kondisi: Nyeri dan peradangan

  • Dosis: 100 mg (1 tablet), 1 kali sehari.

Voltaren suntik

Dosis Voltaren suntik akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Voltaren dengan Benar

Voltaren tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Voltaren suntik diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter .

Jika Anda diresepkan Voltaren dalam bentuk obat minum, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:

  • Voltaren tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Untuk mencegah sakit perut, sebaiknya minum Voltaren saat atau setelah makan. 
  • Telan Voltaren tablet utuh dengan bantuan air putih. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membelah tablet.
  • Jangan berbaring setelah mengonsumsi Voltaren tablet, setidaknya sampai 10 menit. 
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Voltaren tablet, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
  • Konsumsi obat ini dapat dihentikan jika keluhan sudah membaik. Jangan minum obat ini dalam jangka panjang, kecuali memang disarankan oleh dokter.
  • Simpan Voltaren di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Voltaren dengan Obat Lain

Mengingat Voltaren mengandung diclofenac sodium, interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, termasuk perdarahan di saluran pencernaan, jika digunakan bersama dengan OAINS lain, obat antikoagulan, kortikosteroid, atau antidepresan SSRI
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium, digoxin, methorexate, atau fenitoin
  • Penurunan efektivitas diuretik dan obat antihipertensi, seperti captopril, amlodipine, dan candesartan, dalam menurunkan tekanan darah.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping pada ginjal jika digunakan dengan diuretik atau ACE inhibitor
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan dengan diuretik hemat kalium, tacrolimus, atau trimethoprim
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama dengan antibiotik quinolone

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat apa pun bersama Voltaren.

Efek Samping dan Bahaya Voltaren

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan Voltaren:

  • Sakit perut, kembung, mual, atau muntah
  • Diare atau sembelit
  • Kantuk, pusing, atau sakit kepala
  • Gatal-gatal
  • Hidung tersumbat
  • Berkeringat lebih banyak
  • Tekanan darah meningkat
  • Nyeri atau bengkak di tangan atau kaki

Periksakan diri Anda ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru bertambah berat. Segera temui dokter atau ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan, dagu, atau punggung
  • Lemah atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh secara mendadak
  • Kaki dan tangan membengkak, berat badan naik dengan cepat, mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas ringan, atau sesak napas
  • Jarang berkemih, nyeri atau sulit berkemih, pembengkakan di tangan atau kaki, lemas, atau sulit bernapas
  • Nyeri di perut kanan atas, lelah, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning
  • Tinja berdarah atau muntah berwarna gelap seperti bubuk kopi