Zanamivir adalah obat antivirus yang digunakan untuk menangani dan mencegah infeksi virus influenza tipe A dan B. Obat ini akan membantu meredakan gejala infeksi, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau nyeri otot.

Zanamivir merupakan antivirus golongan penghambat neuraminidase. Neurominase berperan penting dalam proses penyebaran dan perkembangan virus di tubuh. Dengan dihambatnya neurominidase, penyebaran virus juga akan berhenti dan infeksi bisa teratasi. Obat ini akan lebih efektif jika digunakan di awal (2 hari pertama) gejala muncul.

Zanamivir

Merek dagang zanamivir: Relenza

Apa Itu Zanamivir

Golongan Obat resep
Kategori Obat antivirus penghambat neuraminidase
Manfaat Mencegah dan mengatasi influenza
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak usia 5 tahun ke atas
Zanamivir untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Belum diketahui apakah Zanamivir dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.

Bentuk obat Serbuk inhalasi oral

Peringatan sebelum Menggunakan Zanamivir

Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Zanamivir tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beberapa produk zanamivir mungkin mengandung laktosa atau protein dari susu. Beri tahu dokter jika Anda menderita intolerasi laktosa atau alergi susu.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita asma, penyakit paru obstruktif kronis, gagal ginjal, penyakit jantung, ensefalopati, kejang, atau gangguan mental.
  • Beri tahu dokter bila berencana atau baru saja melakukan vaksinasi flu. Zanamivir bisa mengurangi efektivitas vaksin.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan zanamivir, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan zanamivir.

Dosis dan Aturan Pakai Zanamivir

Dosis zanamivir akan ditentukan oleh dokter sesuai tujuan penggunaan, usia, dan kondisi pasien. Secara umum, dosis zanamivir serbuk inhalasi oral adalah sebagai berikut:

Tujuan: Mengobati influenza

  • Dewasa dan anak-anak usia >7 tahun: 10 mg (2 inhalasi) setiap 12 jam selama 5 hari. Khusus hari pertama, gunakan 2 dosis dengan jeda antar dosis minimal 2 jam. Obat dapat digunakan lebih dari 5 hari bila kondisi parah.

Tujuan: Mencegah influenza

  • Dewasa dan anak-anak usia >5 tahun: 10 mg (2 inhalasi),sekali sehari, selama 10–28 hari. Gunakan dalam 5 hari sejak lingkungan tempat tinggal terpapar virus.

Cara Menggunakan Zanamivir dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum menggunakan zanamivir. Obat perlu digunakan segera setelah gejala flu muncul.

Anda akan mendapatkan diskhaler (alat hirup lewat mulut berbentuk pipih lonjong) dan 5 lempeng kemasan obat. Pada tiap lempeng, ada 4 bulatan kecil yang berisi bubuk obat zanamivir.

Sebelum menggunakan obat, lakukan langkah-langkah berikut ini:

  1. Buka tutup diskhaler berwarna biru, pastikan corong hirup bersih. Debu dan kotoran pada corong hirup bisa berbahaya bila terhirup lewat mulut.
  2. Jepit sisi badan diskhaler sambil menarik corong mulut keluar. Anda akan menemukan piringan bundar dengan 4 lubang.
  3. Letakkan satu lempeng obat (berisi 4 kemasan bulat zanamivir) pada piringan, dengan posisi terbalik (bagian cembungnya menghadap ke bawah).
  4. Masukkan kembali corong mulut yang telah terisi obat ke dalam diskhaler, dengan posisi yang sama seperti ketika Anda menariknya.
  5. Pegang diskhaler dalam posisi melintang, kemudian angkat lembar plastik pelindung (flap) ke atas sampai mentok, untuk melubangi gelembung obat. Setelah itu, kembalikan flap ke posisi semula.

Jika zanamivir sudah terpasang pada diskhaler, lakukan langkah-langkah berikut ini untuk menghirupnya:

  • Tarik dan hembuskan napas dalam-dalam sambil memegang diskhaler dalam posisi melintang datar di depan mulut.
  • Letakkan corong hirup di mulut dan jepit dengan bagian dalam bibir. Pastikan dua lubang kecil di sisi samping corong tidak tertutup oleh area mulut.
  • Tarik napas panjang dan perlahan lewat mulut. Bubuk obat akan terhirup masuk ke saluran pernapasan Anda.
  • Tahan napas sambil mengeluarkan diskhaler dari mulut. Langkah ini bertujuan untuk memastikan obat masuk sempurna ke saluran napas dan paru-paru, sehingga bisa bekerja efektif.

Satu dosis penggunaan memerlukan 2 gelembung bubuk obat. Untuk menyiapkan gelembung selanjutnya, tarik sedikit piringan corong hirup keluar (tidak perlu sampai lepas dari diskhaler) dan masukkan kembali ke diskhaler sampai terdengar bunyi ‘klik’.

Setelah itu, lakukan gerakan sesuai poin 5 untuk melubangi gelembung obat. Penuhi satu dosis Anda dengan mengulangi tahapan langkah-langkah menghirupnya. Setelah selesai menggunakan obat, pasang kembali tutup biru diskhaler.

Jika Anda juga perlu menggunakan bronkodilator atau obat hirup lain untuk gangguan pernapasan, maka gunakan obat itu terlebih dahulu sebelum menggunakan zanamivir.

Zanamivir perlu digunakan sesuai durasi yang dianjurkan dokter, bahkan ketika Anda telah merasa lebih baik. Menambah atau menghentikan penggunaan obat di luar saran dokter bisa memicu infeksi atau menurunkan efektivitas obat.

Jika lupa menggunakan zanamivir, disarankan untuk segera menggunakannya bila jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan zanamivir di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Zanamivir dengan Obat Lain

Zanamivir dapat menyebabkan interaksi berupa penurunan efektivitas vaksin influenza bila digunakan bersamaan. Agar aman, selalu beri tahu dokter jika Anda ingin mengonsumsi obat-obatan lain bersamaan dengan zanamivir.

Efek Samping dan Bahaya Zanamivir

Penggunaan zanamivir bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Batuk, mengi, atau kesulitan bernapas
  • Diare
  • Nyeri sendi
  • Gejala pilek, seperti hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau justru semakin berat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Sulit bernapas atau sesak napas
  • Sulit menelan
  • Suara serak
  • Gangguan perilaku