Meski berhubungan dengan kesehatan mental, anoreksia nervosa dapat menimbulkan gangguan fungsi organ serius akibat kekurangan nutrisi yang parah. Bila tidak diatasi, gangguan makan ini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
Gangguan sistem pencernaan
Kurangnya asupan makanan pada anoreksia nervosa sering kali mengganggu kadar bakteri baik dan enzim di saluran cerna. Akibatnya, penderita anoreksia lebih sering mengeluh sakit perut, mual muntah, atau nyeri ulu hati (heartburn).
Tanpa pengobatan yang baik, anoreksia nervosa dapat menimbulkan komplikasi di bawah ini pada sistem pencernaan:
- Gastroparesis, yaitu lemahnya otot lambung
- Sembelit yang berlangsung lama (kronis)
- Diare, yang bisa disertai darah
- Penyakit asam lambung (GERD)
- Penyakit hati
- Batu empedu
- Malnutrisi
- Dehidrasi berat
Gangguan hormon
Anoreksia dapat mengganggu kerja kelenjar endokrin sehingga menimbulkan gangguan hormon pada penderitanya. Gangguan hormon yang dapat terjadi meliputi:
- Gangguan hormon tiroid
- Tidak menstruasi sama sekali (amenorrhea)
- Penurunan kadar hormon testosteron pada pria
Gangguan jantung
Anoreksia nervosa juga dapat mengganggu fungsi jantung. Sejumlah komplikasi yang dapat timbul akibat terganggunya kesehatan jantung meliputi:
- Detak jantung yang sangat lambat (bradikardia) atau tidak beraturan (aritmia)
- Penyusutan jaringan ventrikel jantung
- Efusi perikardium
- Hipotensi ortostatik
- Gagal jantung
- Penyakit katup jantung
Pengeroposan tulang
Anoreksia nervosa membuat tulang dan otot kehilangan banyak nutrisi. Akibatnya, selain kepadatannya menurun, tulang juga bisa kehilangan fungsinya. Kekurangan nutrisi pada otot dan tulang juga dapat dipengaruhi oleh rendahnya kadar hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Tanpa pengobatan yang tepat, anoreksia nervosa dapat berkembang menjadi osteoporosis atau sarkopenia. Hilangnya kekuatan tulang kemudian membuat penderita anoreksia lebih rentan mengalami patah tulang meski belum berusia lanjut.
Gangguan psikologis
Anoreksia juga dapat menimbulkan atau disertai dengan gangguan mental lain, berupa:
- Gangguan suasana hati (misalnya mudah marah atau depresi)
- Gangguan obsesif-kompulsif
- Gangguan kepribadian
- Penyalahgunaan NAPZA
- Keinginan melukai diri sendiri atau bunuh diri
Komplikasi lain
Selain sejumlah gangguan fisik dan psikologis di atas, anoreksia nervosa juga dapat menyebabkan komplikasi lainnya, yaitu:
- Anemia
- Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
- Jumlah sel darah putih menurun (leukopenia) sehingga tubuh rentan terkena infeksi
- Kejang akibat gangguan elektrolit yang berat
- Kerusakan gigi
- Kulit kering (xerosis)
- Penyusutan jaringan otak hingga menyebabkan gangguan pada indera pengecap dan penciuman, serta pengaturan suhu tubuh
- Gangguan fungsi ginjal
- Penyakit paru
- Komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur, keguguran, atau berat badan janin sangat rendah