Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan anoreksia nervosa. Namun, penyakit ini diduga terkait dengan faktor lingkungan, psikologis, dan biologis. Berikut adalah penjelasannya:
Faktor lingkungan
Lingkungan yang mengaitkan kecantikan atau ketampanan, kesuksesan, dan kekayaan dengan tubuh kurus dapat mendorong seseorang untuk mengubah penampilannya menjadi kurus dengan cara yang berlebihan.
Selain itu, dorongan dari teman sebaya juga dapat memperkuat keinginan seseorang untuk memiliki tubuh kurus. Hal ini umumnya terjadi pada lingkaran pertemanan remaja putri. Namun, remaja laki-laki pun bisa mengalaminya.
Faktor psikologis
Sejumlah penderita anoreksia diduga menderita gangguan kecemasan atau gangguan perilaku obsesif-kompulsif (OCD). Kondisi ini menyebabkan mereka mampu menjalani diet yang sangat ketat.
Penderita anoreksia juga memiliki dorongan yang kuat untuk tampil sempurna. Hal inilah yang menyebabkan mereka selalu merasa tidak cukup kurus.
Faktor biologis
Anoreksia nervosa juga diduga dipengaruhi oleh kelainan genetik dan perubahan hormon. Namun, jenis gen dan hormon yang terkait dengan kondisi ini belum dapat dipastikan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dua faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap berkembangnya sifat sensitif, perfeksionis, dan keras kepala yang dapat memicu anoreksia nervosa.
Faktor Risiko Anoreksia Nervosa
Meski bisa terjadi pada pria, anoreksia umumnya dialami oleh wanita. Gangguan mental ini juga dapat menyerang semua kelompok usia, tetapi lebih sering terjadi pada remaja.
Selain jenis kelamin dan usia, sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami anoreksia adalah:
- Lingkungan keluarga yang tidak harmonis, baik akibat komunikasi yang kurang baik, sering bertengkar, maupun sulit mengatasi konflik rumah tangga
- Tuntutan aktivitas atau pekerjaan, seperti model, anggota pemandu sorak, atau penari balet
- Riwayat peristiwa yang menyebabkan trauma, seperti diperkosa atau mengalami perundungan (bullying) terkait berat badan atau bentuk tubuh
- Masalah psikologis, seperti sulit mengungkapkan perasaan, tidak menyukai bentuk tubuh sendiri, rendah diri, menerapkan standar tinggi pada bentuk tubuh (perfeksionis), sulit mengatasi stres, serta mudah merasa cemas, kesepian, depresi, dan marah
- Anggapan dan tekanan di masyarakat bahwa bentuk tubuh sempurna adalah tubuh yang langsing
- Kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kelahiran kembar
- Riwayat anoreksia dalam keluarga
- Terlalu banyak melakukan usaha menurunkan berat badan