Pada sebagian besar kasus, penyakit biduran bersifat ringan dan bisa ditangani dengan perawatan mandiri, mengoleskan dan minum obat biduran. Namun, beberapa penderita perlu mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter.
Berikut adalah penjelasan mengenai penanganan biduran tersebut:
Perawatan mandiri
Meski dapat sembuh tanpa pengobatan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala biduran, antara lain:
- Hindari menggaruk ruam atau bagian yang bentol.
- Jangan menggunakan sabun yang bertekstur kasar atau mengandung pewangi.
- Oleskan losion yang mengandung calamine pada bagian kulit yang terkena biduran setelah mandi.
- Kenakan pakaian longgar dan berbahan tipis.
- Hindari faktor pemicu biduran, seperti debu, stres, atau cuaca panas.
Obat-obatan
Jika perawatan mandiri tidak efektif menangani biduran, dokter dapat meresepkan obat biduran, seperti:
- Antihistamin, seperti dexchlorpheniramine maleate, loratadine, cetirizine, dan fexofenadine atau bentuk oles, seperti isothipendyl
- Kortikosteroid, seperti prednisone
- Antidepresan dalam bentuk krim, seperti doxepin
- Agonis reseptor leukotriene, seperti montelukast dan zafirlukast
- Obat suntik alergi, seperti omaluzimab
- Obat penekan sistem imun, seperti ciclosporin
Obat Biduran yang Direkomendasikan
Beberapa obat yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi keluhan akibat biduran adalah:
- Caladine Lotion 60 ml, yang bisa digunakan dengan cara dioleskan 2-4 kali sehari, terutama setelah mandi pada pagi dan sore hari.
- Cetirizine 10 mg 10 Tablet Novell, yang dapat dikonsumsi 1 tablet, 1 kali sehari.
- Dextaco 0,5 mg 10 Tablet, yang bisa dikonsumsi 1 tablet, tiap 4-6 jam per hari, untuk dewasa dan anak usia di atas 12 tahun
Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika biduran masih belum hilang meski Anda sudah menggunakan obat di atas.