Cariprazine adalah obat antipsikotik untuk mengatasi gejala skizofrenia. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar tipe 1. Cariprazine hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter.
Cariprazine bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar dopamine dan serotonin di otak yang mengatur suasana hati, perilaku, dan pikiran. Cara kerja tersebut dapat mengurangi pikiran negatif atau perilaku yang tidak wajar, serta gangguan suasana hati pada penderita skizofrenia maupun gangguan bipolar.
Merek dagang cariprazine: Symvenu
Apa Itu Cariprazine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antipsikotik |
Manfaat | Mengatasi skizofrenia dan gangguan bipolar tipe 1 |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Cariprazine untuk ibu hamil dan menyusui
|
Trimester pertama dan kedua |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Trimester ketiga | |
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
Belum diketahui apakah cariprazine dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Cariprazine
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi cariprazine, yaitu:
- Jangan mengonsumsi cariprazine jika alergi terhadap obat ini.
- Jangan mengonsumsi cariprazine jika usia Anda kurang dari 24 tahun atau di atas 65 tahun, kecuali atas saran dari dokter.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit jantung, hipertensi, stroke, epilepsi, kadar kolesterol atau trigliserida tinggi, diabetes, atau penyakit Parkinson.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi cariprazine, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.
- Hindari melakukan aktivitas yang berpotensi membuat kepanasan atau dehidrasi, karena cariprazine dapat meningkatkan risiko terjadinya heatstroke.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan cariprazine pada lansia untuk menghindari risiko terjadinya efek samping yang serius.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi cariprazine.
Dosis dan Aturan Pakai Cariprazine
Berikut ini adalah dosis umum cariprazine berdasarkan kondisi yang ditangani:
Kondisi: Skizofrenia
- Dosis awal 1,5 mg 1 kali sehari, kemudian ditingkatkan bertahap sebanyak 1,5 mg setiap harinya. Dosis maksimal 6 mg per hari.
Kondisi: Fase mania dan fase campuran pada gangguan bipolar tipe 1
- Dosis awal 1,5 mg 1 kali sehari, kemudian ditingkatkan menjadi 3 mg pada hari ke 2. Selanjutnya, dosis dapat ditambah atau dipertahankan, sesuai dengan respons pasien. Dosis perawatan umumnya 3–6 mg, 1 kali sehari.
Kondisi: Fase depresi pada gangguan bipolar tipe 1
- Dosis awal 1,5 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 3 mg 1 kali sehari pada hari ke 15, tergantung pada respons pasien. Dosis maksimal 3 mg 1 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Cariprazine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi cariprazine. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa seizin dokter.
Cariprazine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Disarankan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jangan menghentikan konsumsi cariprazine secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter, karena berisiko memperburuk gejala yang diderita.
Cariprazine dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan hipotensi ortostatik, yaitu pusing saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Untuk mencegah timbulnya hipotensi ortostatik, hindari gerakan yang terlalu cepat saat hendak berdiri.
Apabila lupa mengonsumsi cariprazine, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Selama menggunakan cariprazine, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan rutin guna memantau kondisi dan hasil terapi. Ikuti jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter. Namun, segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau perburukan gejala.
Simpan cariprazine di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cariprazine dengan Obat Lain
Berikut ini adalah beberapa interaksi yang bisa terjadi jika cariprazine digunakan bersama obat-obatan tertentu:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping cariprazine jika digunakan dengan ketoconazole, clarithromycin, ritonavir, diltiazem, atau verapamil
- Penurunan efektivitas cariprazine jika digunakan dengan carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, rifampicin, atau efavirenz
Efek Samping dan Bahaya Cariprazine
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi cariprazine antara lain:
- Kantuk
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Diare
- Sembelit
- Lelah
- Peningkatan berat badan
- Sulit tidur
Hubungi dokter jika keluhan yang dialami tidak membaik atau justru memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri
- Tremor
- Kejang
- Kesulitan menelan
- Sering haus dan buang air kecil
- Mati rasa atau kelemahan di satu sisi tubuh yang terjadi secara tiba-tiba
- Rasa cemas yang berlebihan, tidak bisa berhenti bergerak
- Neuroleptic malignant syndrome, yang bisa ditandai dengan demam, nyeri otot, otot kaku, rasa lelah yang tidak biasa, linglung, keringat berlebih, detak jantung cepat atau tidak beraturan, atau urine berwarna gelap
- Tardive dyskinesia (pada penggunaan jangka panjang), yang bisa ditandai dengan gerakan berulang yang tidak disengaja, seperti menjulurkan lidah atau memutar bahu