Pengobatan diabetes tipe 1 bertujuan untuk mengembalikan kadar gula darah menjadi normal dan mencegah komplikasi. Kadar gula darah pasien akan dijaga agar berada pada kisaran 80–130 mg/dL sebelum makan, dan di bawah 180 mg/dL 2 jam setelah makan.
Metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Insulin
Dokter akan menyuntikkan insulin beberapa kali dalam sehari. Insulin tidak bisa diberikan dalam bentuk pil. Hal ini karena lambung dapat mencerna insulin sehingga tidak bisa masuk ke aliran darah.
Dokter akan mengajarkan cara menyuntikkan insulin agar pasien dapat melakukannya secara mandiri di rumah. Pasien juga akan diberi tahu cara menyimpan insulin dan cara membuang jarum dengan benar.
Insulin juga dapat diberikan menggunakan pompa insulin. Pompa insulin berukuran sebesar ponsel dan dilengkapi dengan tabung yang tersambung ke kateter. Kateter dapat dimasukkan ke perut, lengan, pinggul, paha atau bokong pasien. Sementara itu, pompanya dapat disematkan di ikat pinggang atau dimasukkan ke saku celana.
Pompa insulin diprogram untuk memasukkan insulin ke dalam tubuh secara terus-menerus sedikit demi sedikit. Hal tersebut untuk menjaga kadar gula darah selalu normal. Pada jam makan, pasien bisa menambah kadar insulin, tergantung kadar karbohidrat yang dikonsumsi.
Pengobatan dengan insulin harus disertai dengan pemeriksaan kadar gula darah mandiri secara rutin guna memastikan gula darah selalu dalam batas normal. Hal ini karena kadar gula darah bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti olahraga, obat-obatan, dan perubahan hormon atau kondisi kesehatan secara umum.
2. Sistem pankreas buatan
Sistem pankreas buatan adalah serangkaian alat yang dirancang untuk meniru fungsi pankreas dalam mengatur kadar gula darah. Perangkat ini terdiri dari pompa insulin, continous glucose monitoring (CGM), dan alat penghubung pompa dan CGM, yang berfungsi mengontrol dosis.
Sistem pankreas buatan dapat mengukur kadar glukosa secara rutin dan menyesuaikan kadar insulin yang disuntikkan layaknya organ pankreas.
3. Obat-obatan
Selain pemberian insulin, dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat berikut ini:
- Aspirin, untuk menjaga kesehatan jantung pasien
- Obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) dan angiotensin II receptor blockers (ARB), untuk menjaga kesehatan ginjal pasien
- Obat antihipertensi, untuk mengontrol tekanan darah tinggi
- Obat penurun kolesterol, untuk menurunkan risiko terserang penyakit jantung
4. Pola makan sehat
Untuk membantu proses penyembuhan, pasien dapat mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti gandum, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Pasien juga disarankan mengurangi asupan karbohidrat dan produk makanan hewani. Pola diet ini juga disarankan bagi orang yang tidak menderita diabetes.
Penting bagi pasien untuk mengetahui jumlah asupan karbohidrat pada makanan yang dikonsumsi agar dosis insulin yang disuntikkan berada dalam jumlah yang tepat. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter gizi mengenai pola dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan.
5. Olahraga
Pasien disarankan untuk berolahraga, misalnya dengan berjalan kaki atau berenang. Lakukan setidaknya 30 menit setiap hari dengan intensitas ringan–sedang. Pada anak-anak, olahraga dapat dilakukan 1 jam setiap hari.
Selain berolahraga rutin, pasien juga disarankan untuk memeriksa gula darah lebih sering. Hal ini agar asupan nutrisi dan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh, serta untuk menghindari hipoglikemia ketika sedang berolahraga.