Jika tidak ditangani, endometriosis dapat berkembang dan menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:
Gangguan kesuburan atau infertilitas
Komplikasi utama yang dapat timbul akibat endometriosis adalah gangguan kesuburan. Hal ini terjadi karena endometriosis dapat menutup tuba falopi sehingga menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, penyakit ini bahkan dapat merusak sel telur dan sperma.
Setengah penderita endometriosis diketahui menderita gangguan kesuburan. Meski demikian, wanita dengan endometriosis ringan sampai sedang masih berpeluang untuk hamil. Konsultasikan dengan dokter terkait program hamil yang tepat jika mengalami kondisi ini.
Perlengketan (adhesi)
Perlengketan (adhesi) terjadi ketika jaringan endometriosis membentuk jaringan parut yang menyebabkan organ-organ tubuh saling menempel, misalnya kandung kemih atau usus yang melekat ke rahim.
Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh di ovarium. Kondisi ini terjadi bila jaringan endometriosis terletak di dalam atau di dekat ovarium. Pada sejumlah kasus, kista dapat membesar dan menimbulkan nyeri parah.
Kanker ovarium
Meski sangat jarang terjadi, wanita dengan riwayat endometriosis berisiko terkena kanker ovarium. Selain itu, wanita dengan endometriosis juga berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker endometrium.
Komplikasi endometriosis dapat terjadi jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik melalui pengobatan dan perawatan yang tepat. Dengan mengikuti pengobatan, terapi, dan tindakan medis yang disarankan oleh dokter, komplikasi endometriosis dapat diminimalkan atau bahkan dicegah.