Untuk mendiagnosis infeksi kulit, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tes fisik pada kulit pasien yang mengalami keluhan.
Umumnya, dokter dapat menentukan jenis infeksi kulit melalui karakteristik ruam atau luka di kulit pasien. Namun, untuk memastikan diagnosis, dokter akan menjalankan pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:
- Kerok kulit yang terinfeksi di bawah mikroskop, untuk mendeteksi jenis jamur atau bakteri yang menyebabkan infeksi
- Kultur bakteri, untuk melihat jenis bakteri yang menginfeksi, dari sampel luka, cairan, atau nanah
- Pengambilan sampel jaringan (biopsi), misalnya dari kutil, untuk diperiksa di bawah mikroskop
- Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi virus atau bakteri
- Foto Rontgen atau MRI untuk memeriksa apakah ada penyebaran infeksi