Dokter dapat mendiagnosis perut kembung melalui tanya jawab terkait gejala, pola makan, dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dengan mendengarkan bising usus di perut pasien menggunakan stetoskop.
Untuk menegakkan diagnosis, pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan lanjutan, meliputi:
- USG perut, untuk memeriksa organ hati, ginjal, dan kantung empedu
- Foto Rontgen perut, baik dengan barium maupun tidak, untuk memeriksa kondisi perut dengan menggunakan sinar X
- CT scan, untuk melihat organ-organ perut secara lebih detil
- Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi parasit atau bakteri
- Tes toleransi laktosa, pada pasien yang dicurigai mengalami kembung karena intoleransi laktosa
- Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dan kekurangan elektrolit
- Endoskopi, untuk melihat kondisi dinding dalam lambung, usus dua belas jari, dan usus besar