Prochlorperazine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala skizofrenia dan gangguan kecemasan. Prochlorperazine juga digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang berat.
Prochlorperazine merupakan obat antipsikotik golongan phenothiazine. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengurangi mual dan muntah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat fungsi dopamine di otak. Prochlorperazine tidak digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku dan gejala psikotik pada penderita demensia.
Apa Itu Prochlorperazine?
Golongan | Antipsikotik |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Meredakan gejala skizofrenia |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak usia di atas 2 tahun |
Prochlorperazine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janinProchlorperazine dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, tidak boleh digunakan selama menyusui. |
Bentuk obat | Tablet oral (yang diminum), suppositoria (lewat dubur), dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Prochlorperazine:
- Jangan menggunakan prochlorperazine jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau obat golongan phenothiazine lain, seperti trifluroperazine, chlorpromazine, dan fluphenazine.
- Jangan menggunakan prochlorperazine jika Anda sedang hamil atau menyusui.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan prochlorperazine.
- Prochlorperazine tidak boleh digunakan pada penderita demensia, anak-anak usia di bawah 2 tahun, atau anak-anak yang berat badannya kurang dari 10 kg.
- Prochlorperazine dapat menyebabkan pusing, kantuk, dan penglihatan kabur untuk sementara waktu. Oleh karena itu, jangan berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini.
- Prochlorperazine dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh sebab itu, hindari paparan sinar matahari yang terik, atau oleskan tabir surya dan kenakan pakaian tertutup bila beraktivitas di luar rumah pada siang hari.
- Prochlorperazine dapat membuat Anda kurang atau tidak berkeringat, sehingga meningkatkan risiko terserang heat stroke. Oleh sebab itu, hindari mandi uap atau berolahraga saat cuaca sedang panas selama menggunakan obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita glaukoma, asma, sindrom Reye, kejang, sumbatan usus, penyakit jantung, PPOK, sulit buang air kecil atau gangguan darah dan sistem imun.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita tumor kelenjar adrenal, penyakit ginjal, penyakit liver, tekanan darah rendah, tumor otak, kanker payudara, atau pernah menjalani kemoterapi.
- Beri tahu dokter sebelum menjalani operasi jika Anda sedang mengonsumsi prochlorperazine.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Prochlorperazine
Pembagian dosis prochlorperazine akan disesuaikan dengan bentuk obat, kondisi, dan usia pasien. Berikut adalah dosis prochlorperazine untuk orang dewasa yang dikelompokkan berdasarkan bentuk obatnya:
Bentuk obat: suntik intramuskular/IM (melalui otot) dan intravena/IV (melalui pembuluh darah)
- Kondisi: meredakan mual dan muntah
12,5 mg IM. Dosis dapat diulang tiap 3–4 jam atau 2,5–10 mg IV pelan. Dosis maksimal adalah 40 mg sehari. - Kondisi: meredakan gejala skizofrenia
10–25 mg, 2–3 kali sehari.
Bentuk obat: tablet
- Kondisi: mual dan muntah
Dosis pencegahan: 5–10 mg, 2–3 kali sehari. Dosis pengobatan: 20 mg, diikuti 10 mg pada 2 jam setelahnya. - Kondisi: vertigo akibat penyakit Meniere atau labyrinthitis
5 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 30 mg sehari. Dosis akan dikurangi secara bertahap menjadi 5–10 mg sehari setelah beberapa minggu - Kondisi: meredakan gejala gangguan kecemasan berat (sebagai terapi tambahan)
15–20 mg sehari, dosis terbagi. Dosis maksimal adalah 40 mg sehari. - Kondisi: meredakan gejala skizofrenia
12,5 mg, 2 kali sehari selama 7 hari. Dosis bisa ditingkatkan tiap 4–7 hari.
Bentuk obat: suppositoria (melalui dubur)
- Kondisi: meredakan mual dan muntah
25 mg, 2 kali sehari.
Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis prochlorperazine untuk anak-anak dan lansia. Khusus untuk anak-anak, dosis prochlorperazine akan disesuaikan dengan berat badan anak.
Cara Menggunakan Prochlorperazine dengan Benar
Prochlorperazine hanya digunakan atas resep dokter. Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat sebelum mulai menggunakan prochlorperazine. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter.
Konsumsilah prochlorperazine tablet sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya di jam yang sama agar dosis tidak terlewat atau terlupa.
Jika lupa mengonsumsi prochlorperazine tablet, segera lakukan begitu teringat jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Jangan menggunakan prochlorperazine bentuk suntik secara sembarangan. Prochlorperazine suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.
Masukkan prochlorperazine suppositoria ke dubur dalam posisi berbaring. Setelah obat masuk, tetap berbaring selama beberapa menit. Usahakan agar tidak buang air besar setidaknya sampai 1 jam setelah menggunakan obat ini.
Jika Anda menggunakan prochlorperazine dalam jangka panjang, periksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter secara berkala dan konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan.
Simpan prochlorperazine di ruangan dengan suhu kamar. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan udara yang lembab. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Prochlorperazine dengan Obat Lain
Prochlorperazine dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat-obat berikut ini:
- Obat penenang (sedatif) dan barbiturat. Efeknya adalah meningkatkan risiko depresi sistem saraf pusat.
- Metoclopramide. Efeknya adalah meningkatkan risiko terjadinya efek samping prochlorperazine.
- Efeknya adalah menurunkan efektivitas prochlorperazine.
- Efeknya adalah meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung.
- Lithium. Efeknya adalah meningkatkan risiko terjadinya keracunan saraf.
- Carbamazepine. Efeknya adalah meningkatkan risiko terjadinya
- Efeknya adalah menurunkan penyerapan prochlorperazine.
- Obat hipoglikemia. Efeknya adalah menurunnya efektivitas obat hipoglikemia.
- Antikoagulan yang diminum (oral). Efeknya adalah menurunnya efektivitas
Efek Samping dan Bahaya Prochlorperazine
Beberapa efek samping yang biasanya muncul setelah menggunakan prochlorperazine adalah:
- Hipotensi
- Insomnia
- Mual dan muntah
- Limbung dan pusing
- Sulit buang air kecil (retensi urine)
- Kadar sodium rendah (hiponatremia)
- Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia)
- Kulit dan bagian putih mata menguning (ikterik)
- Penyumbatan (obstruksi) usus
- Kelainan darah
- Tardive dyskinesia
- Gangguan irama jantung
- Henti jantung
Segera ke dokter jika Anda mengalami keluhan dan gejala di atas setelah menggunakan prochlorperazine, atau mengalami reaksi alergi obat, seperti ruam di kulit yang terasa gatal, bengkak di bibir dan kelopak mata, dan kesulitan bernapas.