Rabies berisiko tinggi menyebabkan kematian, terutama jika virus sudah menginfeksi otak. Oleh sebab itu, penanganan harus cepat diberikan, bahkan bila memungkinkan, sebelum gejalanya muncul.
Pengobatan yang dilakukan tergantung pada kategori luka, yaitu:
- Kategori luka risiko rendah, berupa pembersihan luka secara menyeluruh dengan cairan desinfektan
- Kategori luka risiko sedang, berupa pencucian luka dan vaksinasi rabies
- Kategori luka risiko tinggi, berupa pencucian luka, vaksinasi rabies, dan serum antirabies
Berikut adalah penjelasan pengobatan rabies:
Pembersihan luka
Pembersihan luka bekas gigitan atau cakaran hewan yang dicurigai terinfeksi rabies dilakukan dengan sabun antiseptik dan air selama 15 menit. Selanjutnya, luka harus diberikan povidine iodine. Jika diperlukan, dokter akan memberikan serum antirabies langsung ke luka tersebut.
Serum antirabies
Serum antirabies atau human rabies immune globulin (HRIG) diberikan kepada pasien yang belum pernah menerima vaksin rabies dan memiliki luka dengan kategori risiko tinggi.
Serum antirabies juga diutamakan kepada pasien dengan kondisi berikut:
- Memiliki lebih dari satu gigitan
- Tergigit pada area yang memiliki banyak saraf, seperti kepala, leher, atau tangan
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menderita HIV atau menggunakan obat antikanker, seperti rituximab
- Tergigit oleh hewan yang terkonfirmasi terinfeksi rabies
Serum antirabies diberikan bersama dengan dosis pertama vaksin rabies. Tujuannya adalah sebagai perlindungan bagi pasien sebelum antibodi dari vaksin rabies terbentuk.
Vaksin rabies
Vaksin rabies mengandung virus rabies yang telah dilemahkan. Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang akan membunuh virus rabies. Idealnya, vaksin rabies diberikan sebagai pencegahan, terutama pada orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies.
Namun, selain untuk mencegah, vaksin rabies juga dapat diberikan kepada orang yang baru dicakar atau digigit hewan yang berisiko membawa virus rabies. Vaksin ini disebut dengan post-exposure prophylaxis (PEP).
Vaksin rabies sebagai PEP diberikan kepada pasien yang diduga terinfeksi virus rabies dengan kategori luka risiko sedang dan tinggi. Dosis vaksin akan disesuaikan dengan kondisi pasien apakah ia sudah atau belum pernah menerima vaksin rabies.
Pada pasien yang belum pernah mendapatkan vaksin rabies, dokter akan memberikan 4 dosis vaksin dengan rincian sebagai berikut:
- Dosis pertama diberikan segera setelah tergigit, diikuti dengan suntik serum antirabies untuk membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi
- Dosis kedua diberikan pada hari ke-3 setelah digigit
- Dosis ketiga diberikan pada hari ke-7 setelah digigit
- Dosis keempat diberikan antara hari ke-14 sampai ke-28 setelah digigit
Sementara pada pasien yang sudah pernah menerima vaksin rabies, dokter akan memberikan 2 dosis vaksin dengan rincian:
- Dosis pertama diberikan secepatnya setelah tergigit
- Dosis kedua diberikan 3 hari setelah digigit hewan