Kerontokan rambut terjadi saat jumlah rambut yang rontok lebih banyak daripada jumlah rambut yang tumbuh. Kondisi ini menimbulkan penipisan rambut di kepala. Penipisan rambut atau kebotakan dapat terjadi ketika rambut yang rontok terlalu banyak atau rambut yang tumbuh terlalu sedikit.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan rambut rontok adalah:
1. Keturunan
Keturunan atau faktor genetik merupakan penyebab tersering rambut rontok yang menyebabkan kebotakan. Orang yang anggota keluarganya mengalami kebotakan juga bisa mengalami kebotakan dengan pola yang sama.
Pola kebotakan tersebut bisa dimulai dari puncak kepala atau dari dahi, serta biasanya terjadi secara bertahap seiring pertambahan usia.
2. Perawatan rambut yang tidak tepat
Pemakaian produk perawatan rambut yang tidak tepat dapat menyebabkan rambut rontok atau mudah patah. Selain itu, penggunaan alat pengering rambut, catokan rambut, serta jepit atau karet rambut juga dapat membuat rambut rontok, rapuh, dan patah.
3. Perubahan hormon
Perubahan homon yang terjadi saat hamil, setelah melahirkan dan saat menyusui, atau menopause, dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kerontokan tersebut dapat bersifat sementara atau permanen.
4. Asupan gizi yang tidak baik
Asupan gizi yang tidak baik, terutama kekurangan protein, kekurangan zat besi, atau kelebihan vitamin A, dapat memengaruhi struktur dan proses pertumbuhan rambut. Kerontokan rambut akibat asupan gizi yang tidak baik akan berhenti setelah asupan nutrisi diperbaiki.
5. Obat tertentu
Rambut rontok juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan berikut ini:
- Obat pengencer darah, seperti warfarin
- Obat untuk radang sendi, seperti methotrexate
- Obat antijamur, seperti fluconazole atau ketoconazole
- Obat untuk darah tinggi, seperti propranolol atau captoril
- Pil KB
- Obat asam urat
6. Penyakit atau kondisi medis tertentu
Ada beberapa jenis penyakit atau gangguan yang dapat menyebabkan rambut rontok, yaitu penyakit autoimun, penyakit tiroid, dan kurang darah (anemia). Gangguan pada kulit kepala akibat infeksi, cedera kepala, luka bakar, atau terbentuknya jaringan parut juga dapat menghentikan kemampuan rambut untuk melakukan regenerasi sehingga akhirnya rontok.
Selain gangguan fisik, gangguan mental atau psikologis, seperti stres atau trauma, juga dapat menyebabkan rambut rontok yang berujung pada kebotakan, salah satunya trikotilomania. Trikotilomania sendiri adalah keinginan untuk mencabuti rambut sendiri juga merupakan salah satu gangguan mental yang dapat menyebabkan kebotakan.
7. Pengobatan kanker
Pengobatan kemoterapi dan radioterapi untuk kanker bisa menyebabkan kerontokan rambut. Meski begitu, kerontokan rambut ini bersifat sementara dan rambut dapat kembali tumbuh setelah terapi tersebut dihentikan.