Pengobatan anemia defisiensi zat besi bertujuan untuk mencukupi asupan zat besi pasien dan mengatasi penyebab anemia tersebut. Di bawah ini adalah beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menangani anemia defisiensi besi:
Mengonsumsi suplemen penambah zat besi
Suplemen penambah zat besi merupakan metode utama yang disarankan oleh dokter untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi. Umumnya, pasien akan diminta untuk minum 150–200 mg suplemen zat besi setiap hari. Akan tetapi, dokter akan menyesuaikan dosisnya berdasarkan kadar zat besi dalam tubuh pasien.
Konsumsi suplemen sebaiknya dilakukan dalam keadaan perut kosong. Namun, jika terjadi mual atau sakit maag, suplemen sebaiknya diminum saat makan atau setelah makan. Jika pasien tidak bisa mengonsumsi suplemen zat besi dengan diminum, penambah zat besi dapat diberikan melalui infus atau suntikan.
Pasien biasanya akan membaik dalam waktu 1 minggu setelah mengonsumsi suplemen. Namun, umumnya pasien tetap harus minum suplemen zat besi hingga 6–12 bulan untuk mencukupi cadangan zat besi di sumsum tulang.
Meningkatkan asupan zat besi
Penderita anemia defisiensi zat besi memerlukan tambahan asupan zat besi dari makanan. Oleh karena itu, penderita disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan, seperti:
- Daging merah, ayam, atau hati ayam
- Kacang-kacangan, seperti kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah
- Makanan laut, seperti ikan, tiram, dan kerang
- Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli
- Sereal yang diperkaya dengan zat besi
- Buah kering, seperti kismis atau aprikot
Mengonsumsi vitamin C dan membatasi beberapa jenis makanan
Di samping mengonsumsi makanan sarat zat besi dan suplemen zat besi, pasien juga dianjurkan untuk minum suplemen vitamin C, dan mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya akan vitamin ini untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada usus.
Selain itu, pasien juga disarankan untuk membatasi makanan atau minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti kopi, susu, teh, dan makanan yang sarat asam fitat.
Mengatasi penyebab anemia defisiensi zat besi
Jika anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh perdarahan atau gangguan penyerapan zat besi, penanganan dapat yang dapat dilakukan adalah:
- Pemberian pil KB, untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan
- Pemberian antibiotik, untuk mengatasi infeksi dalam usus
- Operasi, untuk mengatasi perdarahan akibat polip, tumor, atau miom
- Pemberian eritropoietin dan suplemen zat besi untuk penderita gagal ginjal kronis yang sudah membutuhkan cuci darah
- Pemberian obat pengontrol asam lambung, untuk mengatasi tukak lambung
Memberikan transfusi sel darah merah
Transfusi sel darah merah mungkin dibutuhkan pada anemia defisiensi zat besi yang disebabkan oleh perdarahan aktif atau yang menimbulkan gejala berat, seperti nyeri dada, sesak napas, dan penurunan kesadaran.