Pengobatan cacar air tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Jika gejalanya ringan, cacar air umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, untuk membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi serius, dokter akan meresepkan obat tertentu, seperti obat antihistamin. Tujuannya adalah untuk meringankan gatal pada ruam lepuh cacar air.
Pengobatan Cacar Air dengan Obat-obatan
Berikut adalah obat yang dapat diresepkan dokter pada pasien yang terkena cacar air:
Obat antihistamin
Dokter dapat meresepkan obat antihistamin generasi baru, seperti:
- Loratadine, contohnya Alloris, Loran, dan Wintin
- Cetirizine, misalnya Incidal dan Cetrol
- Fexofenadine, contohnya Telfast
Obat antiinflamasi steroid (OAINS)
Untuk meredakan gejala seperti sakit kepala, demam, lelah, atau nyeri otot, dokter akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti paracetamol. Jika ingin menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Konsultasi bisa dilakukan melalui Chat Bersama Dokter.
Penting untuk diingat bahwa aspirin tidak boleh digunakan pada penderita cacar air karena bisa menyebabkan sindrom Reye. Penggunaan OAINS lain, seperti ibuprofen, juga tidak disarankan karena bisa memicu infeksi sekunder atau kerusakan jaringan.
Obat antivirus
Jika gejala cacar air yang dialami parah atau pasien berisiko terkena komplikasi, dokter akan memberikan obat antivirus minum guna melawan infeksi virus Varicella zoster sekaligus meringankan gejalanya.
Obat antivirus yang mungkin diresepkan adalah kelompok obat acyclovir, seperti Acifar dan Clinovir. Obat ini bekerja paling baik ketika dikonsumsi dalam kurun waktu 24 jam sejak pertama kali ruam muncul dan kerap diresepkan pada pasien cacar air yang berusia lanjut.
Obat antivirus alternatif lain yang juga dapat meringankan gejala adalah valacyclovir, contohnya Icllovir dan Valciron, serta famciclovir, seperti Famvir. Obat-obat tersebut harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Obat antibiotik
Obat antibiotik tidak dapat menyembuhkan cacar air. Namun, jika ruam atau luka lepuh sudah mengalami infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik.
Pengobatan Mandiri
Selain memberikan obat, dokter juga akan merekomendasikan pengobatan alami maupun perawatan sederhana di rumah guna membantu proses pemulihan. Dokter juga merekomendasikan terapi mandiri ini kepada pasien yang imun tubuhnya kuat atau mengalami gejala ringan:
Minum air putih yang banyak
Dokter akan menyarankan pasien untuk banyak minum air putih agar tidak terjadi dehidrasi. Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bertekstur lembut dan tidak asin atau asam, terutama jika terdapat ruam cacar di mulut.
Memotong kuku
Guna mencegah terjadinya infeksi pada luka ruam, dokter akan menyarankan pasien untuk tidak menggaruk ruam yang gatal. Dokter akan meminta pasien untuk memotong kuku dan memakai sarung tangan ketika tidur guna mengurangi risiko ruam tergaruk tanpa disadari.
Mandi air hangat
Untuk membantu mengurangi gatal, mandilah dengan air hangat selama beberapa hari setelah timbulnya ruam. Setelah itu, keringkan badan menggunakan handuk dengan cara ditepuk-tepuk.
Penting untuk mengenakan pakaian berbahan lembut dan ringan selama mengalami cacar air guna mengurangi risiko terjadinya gesekan pada ruam yang gatal.
Mengoleskan losion atau krim antigatal
Pasien disarankan untuk mengoleskan calamine lotion pada kulit yang mengalami ruam gatal. Losion ini umumnya mengandung zinc oxide, yang dapat menenangkan gatal pada ruam.
Mengompres ruam
Untuk mengurangi gatal, pasien juga akan dianjurkan untuk mengompres ruam atau bentol dengan kain yang sudah dibasahi air dingin. Lakukan kompres selama beberapa menit atau hingga 1 jam. Cara ini dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan keinginan untuk menggaruk ruam yang gatal.
Jika di rumah ada teh chamomile, cobalah manfaatkan bahan alami ini untuk mengompres ruam yang gatal. Caranya, cukup dinginkan kantung teh yang sudah diseduh. Camomile bersifat antiseptik dan antiradang sehingga dapat meredakan ruam gatal.
Beristirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dapat membantu pasien lebih cepat pulih dari sakit, apalagi jika munculnya ruam disertai dengan gejala demam dan lelah. Dengan beristirahat yang cukup di rumah, risiko untuk menularkan cacar air ke orang lain juga akan berkurang.
Pengobatan cacar air bisa berbeda pada setiap orang, tergantung gejala dan daya tahan tubuhnya. Oleh karena itu, lakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter terkait pengobatan yang cocok. Dengan begitu, cacar air bisa segera tertangani dan komplikasi akibat penyakit ini bisa dihindari.