Tujuan utama pengobatan dermatitis atopik adalah untuk meredakan gejala yang muncul. Dokter akan menentukan metode penanganannya sesuai dengan kondisi pasien.

Salah satu cara untuk mengatasi gejala dermatitis atopik adalah dengan menggunakan obat, baik dalam bentuk oles, minum, maupun suntik. Jenis obat dermatitis yang diresepkan oleh dokter akan disesuaikan dengan gejala yang dialami pasien, antara lain:

Selain pemberian obat, gejala dermatitis atopik juga dapat diredakan dengan terapi berikut ini:

  • Terapi pembalutan
    Pada terapi ini, area kulit yang bermasalah akan dioleskan obat kortikosteroid, kemudian dibalut dengan perban basah. Terapi ini dilakukan untuk menangani dermatitis atopik yang tergolong parah.
  • Terapi cahaya
    Terapi ini menggunakan cahaya khusus yang dipancarkan ke tubuh pasien. Terapi cahaya dilakukan jika obat oles tidak bisa mengatasi dermatitis atopik. Meski efektif, terapi cahaya memiliki efek samping yang berbahaya sehingga tidak disarankan untuk bayi dan anak-anak.
  • Terapi ozon
    Terapi ozon dapat menyeimbangkan keragaman mikrobiom pada dermatitis atopik, sehingga dapat meredakan gejala seperti gatal dan mengurangi peradangan.
  • Konseling
    Salah satu faktor yang diduga memicu sekaligus memperburuk gejala dermatitis atopik adalah stres. Untuk mengatasinya, pasien dapat menjalani konseling dengan psikolog atau psikiater.

Untuk mempercepat proses pemulihan, pasien dapat melakukan perawatan mandiri di rumah, seperti:

  • Membalut area kulit yang bermasalah dengan perban untuk melindungi kulit
  • Mandi dengan air hangat, tetapi jangan terlalu panas
  • Memilih sabun yang tidak mengandung parfum dan pewarna
  • Menggunakan alat pelembap udara (air humidifier) di rumah
  • Mengenakan pakaian yang lembut dan sejuk
  • Mengelola stres dengan baik

Perawatan mandiri juga dapat dilakukan dengan menggunakan produk pelembap kulit seperti handbody, misalnya yang mengandung glycerin, petrolatum, atau dexpanthenol, dan mengonsumsi obat pereda gatal. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar penggunaan obat atau produk tersebut tidak memperburuk kondisi.