Untuk mendiagnosis epilepsi, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari tanya jawab, pemeriksaan fisik, hingga melakukan tes penunjang. Namun, apabila pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi kejang, dokter akan memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu.

Pemeriksaan untuk Diagnosis Epilepsi

Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis epilepsi adalah:

Tanya jawab

Bila pasien datang dalam kondisi yang stabil, dokter akan memulai pemeriksaan dengan melakukan tanya jawab dengan pasien. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan dokter adalah:

  • Sejak kapan kejang mulai muncul dan berapa lama kejang berlangsung  
  • Gejala apa saja yang dialami sebelum kejang terjadi 
  • Penyakit yang pernah atau sedang diderita
  • Riwayat kesehatan keluarga kandung 

Pemeriksaan fisik

Setelah melakukan tanya jawab, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui:

  • Fungsi otak dan sistem saraf, seperti kekuatan otot dan refleks pasien
  • Koordinasi dan keseimbangan tubuh pasien
  • Kemungkinan adanya tanda-tanda cedera akibat kejang yang terjadi 

Pemeriksaan penunjang

Selanjutnya, guna menetapkan diagnosis, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • EEG (elektroensefalografi), untuk merekam aktivitas listrik di otak dan mendeteksi kelainan yang dapat mengindikasikan epilepsi
  • MRI atau CT Scan, untuk memeriksa apakah ada kelainan struktural pada otak, seperti tumor atau lesi lainnya
  • Tes darah, untuk mengidentifikasi kemungkinan infeksi, gangguan metabolik, atau kelainan kimia darah yang dapat menyebabkan kejang
  • Tes genetik, jika epilepsi diduga berkaitan dengan faktor genetik atau jika ada riwayat keluarga dengan gangguan serupa

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter akan menentukan diagnosis dan akan melakukan penanganan yang tepat untuk pasien.