Normalnya, kulit akan mengeluarkan sebum dan meluruhkan sel-sel kulit mati setiap hari. Oleh karena itu, sel kulit mati dan sebum ini pun harus dibersihkan setiap hari. Bila tidak dibersihkan, sel kulit mati dan sebum akan berkumpul dan menyumbat pori-pori. Penyumbatan inilah yang menjadi awal terbentuknya jerawat.
Produksi sebum dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon androgen. Sementara produksi hormon androgen sendiri mencapai puncaknya pada masa pubertas. Inilah sebabnya jerawat lebih sering dialami oleh remaja.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi timbulnya jerawat, yaitu:
- Kelenjar minyak yang terlalu aktif menghasilkan minyak (sebum)
- Gangguan pada proses pengelupasan sel kulit mati
- Peradangan akibat infeksi bakteri Propionibacterium acnes
- Perubahan hormon androgen, misalnya sebelum haid, selama masa premenopause, atau saat hamil
Faktor Risiko Jerawat
Jerawat bisa terjadi pada siapa saja, tetapi ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami jerawat, yaitu:
- Riwayat jerawat pada keluarga
- Gesekan pada kulit yang terus-menerus, misalnya karena sering mengenakan penutup kepala atau memakai baju yang ketat di bagian kerah
- Penggunaan kosmetik yang mengandung minyak atau bersifat komedogenik, terutama jika tidak dicuci atau dihapus hingga benar-benar bersih
- Polusi udara atau udara lembap
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula atau tinggi lemak
- Penyakit tertentu, misalnya polycystic ovarian syndrome (PCOS),
- Konsumsi obat-obatan, seperti pil KB jenis tertentu, litium, kortikosteroid, dan obat antikejang
- Kebiasaan merokok
- Stres