Penyebab kanker serviks hingga saat ini masih belum diketahui. Namun, penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 99% kasus kanker leher rahim terkait dengan HPV (human papilloma virus).
HPV adalah kelompok virus yang menginfeksi leher rahim. Virus ini umumnya menular melalui hubungan seksual. Namun, tidak semua HPV menyebabkan kanker serviks. Dari 100 lebih jenis virus HPV, hanya 15 jenis yang terkait dengan kanker serviks, terutama HPV 16 dan HPV 18.
Seseorang akan lebih berisiko tertular infeksi HPV dan mengalami kanker serviks jika:
- Mulai berhubungan seks pada usia dini
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat HIV/AIDS
- Menderita infeksi menular seksual, seperti gonore, klamidia, dan sifilis
Infeksi HPV sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada sebagian wanita, infeksi HPV memicu kondisi pra-kanker yang disebut dengan displasia serviks. Jika tidak segera ditangani, kondisi prakanker ini bisa berkembang menjadi kanker dalam 5–30 tahun.
Selain infeksi HPV, ada beberapa faktor lain yang diketahui bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker serviks, yaitu:
- Merokok
- Mengonsumsi pil KB selama 5 tahun atau lebih
- Melahirkan lebih dari 5 anak atau melahirkan pada usia di bawah 17 tahun
- Mengonsumsi obat dietilstilbestrol, yang dulu digunakan untuk mencegah keguguran