Gejala kutil tidak langsung muncul setelah terpapar virus HPV. Pasalnya, butuh waktu beberapa minggu atau bulan untuk kutil berkembang dan muncul ke permukaan kulit. Gejala yang dialami setiap orang juga dapat berbeda karena tergantung pada jenis kutilnya.
Berikut ini adalah jenis-jenis kutil dan gejala yang menyertainya:
1. Kutil biasa
Kutil jenis ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus HPV tipe 2 dan 4. Kutil biasa umumnya muncul di lapisan atas kulit di jari, tangan, lutut, dan siku. Kutil jenis ini ditandai dengan benjolan kulit yang karakteristiknya antara lain:
- Berwarna cokelat atau merah muda
- Berukuran sedang, yaitu sebesar kacang polong
- Bertekstur kasar
- Nyeri saat disentuh
- Terdapat bintik-bintik hitam di sekitarnya
2. Kutil datar (flat wart)
Kutil datar umumnya tumbuh di bagian kulit punggung tangan, wajah, leher, dan kaki. Kutil jenis ini lebih sering dialami oleh anak-anak dan remaja.
Kutil datar umumnya disebabkan oleh infeksi virus HPV tipe 3, 10, dan 28. Ciri kutil ini antara lain:
- Berukuran lebih kecil daripada kutil jenis lain, yaitu sekitar 1–5 mm
- Bertekstur halus
- Berbentuk bulat atau oval, dan rata di bagian atasnya
- Berwarna merah muda, cokelat muda, atau kuning
- Muncul berkelompok atau banyak, yaitu bisa mencapai 20-100 benjolan kutil
3. Kutil plantar
Kutil plantar disebabkan oleh infeksi virus HPV tipe 1,2, 4, 27, dan 57. Kutil plantar ditandai dengan munculnya benjolan kecil di telapak kaki. Tanda dan gejala lain dari kutil plantar dapat meliputi:
- Kulit di area tumbuhnya kutil terasa keras dan menebal (kalus)
- Terdapat titik-titik hitam di atas kutil akibat penggumpalan darah
- Tumbuh ke dalam dan muncul secara berkelompok
- Berwarna lebih terang dari area kulit sekitarnya jika yang terkena kutil jenis ini adalah orang berkulit gelap
- Nyeri di kaki saat berdiri atau berjalan
4. Kutil filiform
Penyebab kutil filiform umumnya adalah infeksi virus HPV tipe 1, 2, 4, 27, dan 29. Kutil jenis ini tampak seperti benang panjang yang mencuat keluar dan biasanya tumbuh di wajah, leher, kelopak mata, atau bibir.
Kutil filiform tidak memunculkan nyeri atau gejala lain. Namun, jika tumbuh di area sensitif, seperti lipatan kulit di leher, kutil filiform dapat menimbulkan gejala berikut:
- Gatal di area kulit yang ditumbuhi kutil
- Kutil berdarah
- Nyeri
5. Kutil periungual
Kutil yang disebabkan oleh infeksi virus HPV tipe 1, 2, 4, atau 6 ini biasanya tumbuh di bawah atau sekitar kuku jari kaki dan tangan. Kutil periungual yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala kecuali bila tumbuh besar.
Jika berukuran besar, kutil periungual dapat menimbulkan gejala berupa:
- Gangguan pertumbuhan kuku
- Kulit di sekitar kuku terbelah
- Kerusakan pada kuku dan kutikula (lapisan kulit di pangkal kuku)
6. Kutil kelamin
Kutil kelamin terjadi akibat infeksi menular seksual yang umumnya disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 11. Pada wanita, kutil ini bisa tumbuh di dalam vagina, leher rahim (serviks), atau anus. Sementara pada laki-laki, kutil kelamin bisa tumbuh di penis, selangkangan, skrotum, dan bagian dalam atau luar anus.
Kutil kelamin ditandai dengan benjolan kecil yang bentuknya menyerupai kembang kol ketika tumbuh secara berdekatan. Selain benjolan, gejala kutil kelamin juga bisa berupa:
- Gatal atau rasa tidak nyaman di area kelamin
- Pembengkakan kecil di area genital yang ditumbuhi kutil
- Kulit di sekitar area kelamin lebih lembap
- Nyeri atau perdarahan pada vagina selama atau setelah berhubungan seks
- Keputihan
Kapan harus ke Dokter
Konsultasikan kepada dokter jika memiliki kutil dan mengalami gejala lain seperti yang telah disebutkan di atas. Dokter akan memberikan saran penanganan yang tepat. Konsultasi bisa dilakukan melalui chat tanpa perlu bertatap muka.
Berikut adalah kondisi kutil yang perlu segera diperiksa dan ditangani oleh dokter:
- Terbuka atau pecah sehingga berisiko terinfeksi
- Berubah warna atau terasa nyeri
- Mengganggu kegiatan sehari-hari
- Tumbuh di kelamin atau anus
- Menyebabkan gatal-gatal
- Mengalami infeksi, yang ditandai dengan bernanah, berbau, dan memerah
- Sering berdarah
Diagnosis Kutil
Untuk mendiagnosis kutil, dokter akan bertanya kepada pasien terkait gejala yang dialaminya dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dokter akan melakukan biopsi kutil.
Jika kutil tidak terlihat melalui pemeriksaan fisik, seperti pada kasus kutil kelamin, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani kolposkopi. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari area yang tidak normal, misalnya di leher rahim (serviks), untuk diteliti di laboratorium.
Meski tidak berbahaya, kutil kelamin tidak boleh diabaikan karena tak jarang kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman. Konsultasikanlah dengan dokter via chat ketika mengalami berbagai gejala kutil. Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan jenis kutil yang dialami pasien.