Rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh justru berbalik menyerang tubuh. Kondisi ini dinamakan penyakit autoimun. Penyebab timbulnya penyakit autoimun sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan faktor genetik.
Pada rheumatoid arthritis, sistem kekebalan menyerang sendi dan menyebabkan peradangan pada jaringan sendi tersebut. Jaringan sendi yang dimaksud meliputi:
- Lapisan penghasil minyak sendi (synovial)
- Jaringan penghubung antartulang (ligamen)
- Jaringan penghubung tulang dengan sendi (tendon)
- Tulang rawan
Jika rheumatoid arthritis tidak ditangani dengan baik, sendi akan kehilangan bentuk dan fungsinya secara bertahap. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan persendian.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya rheumatoid arthritis, yaitu:
- Menjadi perokok aktif atau pasif
- Terpapar jenis debu tertentu
- Mengalami stres fisik dan emosional
- Menderita infeksi bakteri atau virus
- Mengalami cedera, misalnya patah tulang atau dislokasi sendi
Rheumatoid arthritis lebih sering dialami oleh wanita, terutama usia 30-50 tahun. Penyakit ini juga banyak ditemukan pada seseorang yang memiliki berat badan berlebih.