Sariawan atau stomatitis aphtosa adalah luka atau peradangan di bibir dan di dalam mulut. Luka ini dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Meski sering dianggap sepele, sariawan dapat terasa mengganggu saat penderitanya sedang makan, minum, atau bicara.
Meski bentuknya serupa, sariawan dan herpes oral merupakan kondisi yang berbeda. Herpes oral umumnya terdapat di permukaan bibir, sedangkan sariawan terdapat di dalam mulut. Selain itu, herpes oral dapat menular dengan mudah, sedangkan sariawan biasanya tidak menular.
Sariawan dapat dialami oleh semua orang. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, remaja, dan anak-anak.
Penyebab dan Gejala Sariawan
Sariawan dapat disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari beberapa kondisi berikut:
- Cedera, misalnya karena tergigit atau salah dalam menyikat gigi
- Infeksi jamur, virus, atau bakteri di mulut atau di bagian tubuh lain
- Penyakit autoimun, seperti lupus
- Kondisi tertentu, seperti perubahan hormon, kekurangan nutrisi, stres, kebiasaan merokok, dan faktor keturunan
Sariawan juga bisa lebih sering terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon selama kehamilan.
Sariawan bisa berbentuk oval atau bulat, berwarna putih atau kuning dengan tepian berwarna merah, dengan ukuran dan jumlah yang bervariasi.
Pengobatan dan Pencegahan Sariawan
Umumnya, sariawan tidak perlu diobati dan akan sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 minggu. Pasien bisa melakukan penanganan secara mandiri di rumah untuk meredakan nyeri, misalnya dengan mengompres bagian yang terasa sakit dengan es batu atau menggunakan obat kumur sariawan.
Jika sariawan tidak juga membaik, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, agar mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyebab sariawan yang dialami.
Agar sariawan tidak muncul kembali, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, yaitu:
- Menjaga kesehatan gigi dan mulut
- Menyikat gigi secara teratur dan benar
- Memeriksakan gigi dan mulut secara rutin
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang