Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel tidak normal di dalam atau dekat jaringan otak. Tumor otak bisa bersifat jinak maupun ganas. Tergantung pada seberapa cepat sel tersebut tumbuh, penderita tumor otak dapat mengalami gejala berupa sakit kepala yang memburuk pada pagi hari, muntah-muntah, hingga linglung. 

Tumor otak dapat berasal dari jaringan di dalam otak atau organ tubuh lain kemudian menyebar ke otak. Pada tumor otak jinak, sel-sel tumor umumnya tumbuh perlahan sehingga penderitanya mungkin tidak menyadari gejala yang timbul. Namun, keluhan tumor otak jinak bisa memburuk seiring waktu.

Tumor Otak-Alodokter

Sementara itu, pada tumor otak ganas atau kanker otak, sel-sel abnormal bisa tumbuh sangat cepat. Pada kondisi ini, gejala muncul tiba-tiba dan memburuk dalam beberapa hari atau minggu.

Penyebab Tumor Otak

Tumor otak terjadi ketika sel-sel di otak mengalami mutasi (perubahan). Mutasi ini menyebabkan sel tersebut tumbuh tidak terkendali dan merusak sel-sel yang sehat.

Sampai saat ini, penyebab perubahan sel-sel tersebut masih dalam penelitian. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diketahui bisa meningkatkan risiko seseorang terkena tumor otak, yaitu:

  • Berusia lanjut (lansia) atau anak-anak
  • Terpapar radiasi, misalnya akibat menjalani radioterapi, atau terkena bahan kimia tertentu
  • Menderita penyakit genetik, seperti sindrom Gorlin, sindrom Turner, sindrom Von Hippel-Lindau, sindrom Li-Fraumani, tuberous sclerosis, atau neurofibromatosis tipe 1 dan tipe 2
  • Memiliki keluarga yang pernah menderita tumor otak

Gejala Tumor Otak

Gejala tumor otak sangat beragam, tergantung pada ukuran, tingkat perkembangan, dan lokasinya. Tumor otak yang berukuran kecil sering kali tidak menimbulkan keluhan. Sebaliknya, tumor yang membesar dan memengaruhi kerja bagian tertentu di otak bisa menyebabkan beragam gejala.

Gejala umum yang dapat timbul pada penderita tumor otak adalah:

  • Sakit kepala yang makin parah
  • Kesulitan berjalan dan mengendalikan gerakan
  • Sulit berbicara atau memahami perkataan orang lain
  • Perubahan pada perilaku atau kepribadian, seperti mudah lupa atau kurang tertarik pada aktivitas yang biasa dilakukan
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau gerakan mata yang tidak normal
  • Kemampuan mendengar menurun atau telinga berdenging (tinnitus)
  • Mati rasa atau kesemutan pada wajah
  • Tubuh melemah atau lumpuh pada satu sisi
  • Mual, muntah, atau sulit menelan
  • Linglung atau disorientasi
  • Hilang ingatan (amnesia)
  • Kejang 

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, terutama jika terdapat kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak. 

Gejala tumor otak sering kali tidak disadari karena tumbuh secara perlahan. Namun, tumor ini biasanya menimbulkan sakit kepala yang khas dengan ciri-ciri:

  • Memburuk pada pagi atau malam hari hingga penderita terbangun dari tidur
  • Bertambah parah saat batuk atau mengejan
  • Tegang atau migrain
  • Disertai nyeri leher, sakit mata, atau nyeri pada sinus

Jika gejala di atas terjadi terus-menerus atau makin parah seiring waktu, lakukanlah konsultasi ke dokter. Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa berkonsultasi secara online lewat Chat Bersama Dokter

Melalui konsultasi, dokter akan membantu mencari tahu penyebab keluhan yang muncul, meresepkan obat, atau memberi rujukan ke rumah sakit bila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Diagnosis Tumor Otak

Diagnosis tumor otak dimulai dengan tanya jawab mengenai kondisi pasien. Hal-hal yang ditanyakan dokter meliputi:

  • Gejala yang dialami 
  • Kegiatan atau aktivitas yang membuat keluhan makin parah
  • Penyakit lain yang sedang atau pernah diderita pasien maupun keluarga
  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
  • Prosedur medis yang pernah dijalani

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada sistem saraf (neurologis). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui:

  • Kekuatan otot
  • Refleks gerakan
  • Pendengaran dan penglihatan
  • Keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Status mental

Untuk memastikan diagnosis tumor otak, dokter juga akan menjalankan sejumlah pemeriksaan berikut:

  • CT scan atau MRI kepala, untuk mengetahui ukuran dan posisi tumbuhnya tumor
  • PET scan, untuk memastikan bila tumor ganas atau kanker otak dicurigai telah menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, usus besar, atau payudara
  • Biopsi, guna menentukan apakah tumor bersifat jinak atau ganas, dengan cara mengambil sampel jaringan otak untuk kemudian diperiksa di laboratorium
  • Lumbal pungsi, untuk mendeteksi apakah tumor sudah menyebar ke selaput pelindung otak (meninges)

Pengobatan Tumor Otak

Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis, ukuran, tingkat keparahan, dan lokasi tumbuhnya. Pada tumor otak yang kecil, tidak bergejala, dan tidak bersifat kanker, dokter mungkin akan menunda pengobatan. Namun, pasien akan diminta untuk menjalani MRI otak secara berkala dalam 1 tahun agar perkembangan tumor dapat terpantau. 

Penanganan akan segera dilakukan jika tumor otak tumbuh dengan cepat atau menimbulkan gejala. Metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Operasi

Operasi tumor otak dapat dilakukan untuk menangani tumor otak jinak maupun kanker otak. Dalam prosedur ini, dokter akan mengangkat jaringan tumor tanpa perlu merusak jaringan sehat di sekitarnya. 

Namun, tumor otak mungkin saja tidak terangkat sepenuhnya, terutama jika tumor berada di dekat bagian yang penting di otak. Pada kondisi ini, operasi mungkin berisiko sehingga dokter akan menyarankan metode pengobatan lain.

KonsultasiWA

2. Radioterapi

Radioterapi bertujuan untuk menyusutkan ukuran tumor dengan cara membunuh sel-sel tumor menggunakan energi radiasi. Sinar radiasi bisa dipancarkan oleh alat khusus dari luar tubuh (radiasi eksternal) atau dipasang di dekat lokasi tumor (brakiterapi). Selain itu, ada juga teknik radioterapi yang disebut radiosurgery (gamma knife surgery).

3. Kemoterapi 

Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel-sel tumor menggunakan obat minum atau suntik ke pembuluh darah. Pada beberapa kondisi, obat dapat ditempatkan di jaringan otak selama operasi. Contoh obat yang digunakan untuk kemoterapi antara lain temozolomide dan vincristine.

Kemoterapi dapat dikombinasikan dengan radioterapi agar sel-sel tumor dapat dihilangkan secara maksimal. 

4. Terapi target

Terapi target merupakan pemberian obat-obatan khusus untuk mengatasi tumor otak. Obat ini secara spesifik menyerang protein dari sel-sel tumor tanpa menimbulkan efek samping pada jaringan yang sehat. 

Penanganan setelah Pengobatan Tumor Otak

Tumor otak bisa tumbuh di bagian otak yang mengendalikan kemampuan gerak, bicara, penglihatan, dan proses berpikir. Oleh sebab itu, pasien mungkin memerlukan terapi tambahan berikut:

  • Fisioterapi, untuk mengembalikan fungsi gerak dan kekuatan otot
  • Terapi okupasi, untuk membantu pasien beraktivitas dengan normal, termasuk bekerja
  • Terapi bicara, untuk mengembalikan kemampuan berbicara pasien

Komplikasi Tumor Otak

Komplikasi tumor otak bisa terjadi akibat perkembangan tumor itu sendiri atau karena efek samping pengobatannya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah:

  • Kesulitan berpikir, mengingat, atau berkomunikasi
  • Gangguan kecemasan
  • Kejang
  • Penglihatan menurun
  • Gangguan pendengaran
  • Ketidakmampuan untuk menahan buang air kecil maupun buang air besar

Pencegahan Tumor Otak

Pencegahan tumor otak dapat dilakukan dengan mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Upaya yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menghindari paparan bahan kimia, zat pemicu tumor (karsinogenik), dan radiasi
  • Tidak merokok dan sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok
  • Menerapkan pola makan yang sehat, misalnya dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah, serta membatasi makanan tinggi kalori, lemak, dan gula 
  • Berolahraga secara rutin