Bronkitis adalah iritasi atau peradangan pada dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau iritasi akibat paparan asap rokok dan polusi udara. Bronkitis bisa berlangsung dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan.
Bronkitis ditandai dengan batuk yang terkadang disertai keluarnya dahak atau lendir. Bronkitis dibedakan menjadi dua, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas. Kondisi ini ditandai dengan batuk yang berlangsung singkat, biasanya 1–3 minggu.
Sementara itu, bronkitis kronis merupakan kondisi yang lebih serius dan sering kali memburuk seiring waktu. Bronkitis kronis ditandai dengan batuk yang muncul hampir setiap hari dalam kurun waktu minimal 3 bulan, atau terjadi beberapa kali dalam 2 tahun.
Bronkitis kronis adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronis yang lebih sering terjadi pada orang dewasa usia 40 tahun ke atas. Bronkitis kronis yang memburuk dan tidak ditangani berisiko menyebabkan pneumonia, yang ditandai dengan nyeri dada, demam, dan penurunan kesadaran.
Penyebab Bronkitis
Penyebab bronkitis terbagi dua, yaitu infeksi dan noninfeksi. Infeksi yang dapat menyebabkan bronkitis antara lain:
- Infeksi virus, terutama influenza, respiratory syncytial virus (RSV) adenovirus, atau rhinovirus, yang menyerang saluran pernapasan.
- Infeksi bakteri, seperti Bordetella pertussis atau Mycoplasma pneumoniae
Sementara itu, penyebab bronkitis yang tergolong noninfeksi meliputi:
- Paparan asap rokok
- Polusi udara, seperti asap kendaraan atau debu
- Paparan bahan kimia
Faktor Risiko Bronkitis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita bronkitis adalah:
- Merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)
- Sering terpapar zat-zat berbahaya, seperti debu, amonia, atau klorin
- Berusia di bawah 5 tahun atau lebih dari 40 tahun
- Tidak mendapatkan vaksin influenza atau pneumonia
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita penyakit autoimun atau kanker
- Menderita kondisi medis lain, seperti penyakit refluks asam lambung (GERD), karena dapat mengiritasi tenggorokan
Gejala Bronkitis
Gejala bronkitis bisa berlangsung dalam 3 minggu atau lebih, tergantung jenis bronkitis yang diderita. Beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:
- Batuk disertai dahak berwarna putih, kuning, atau hijau
- Demam
- Menggigil
- Lemas
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Napas berbunyi
- Nyeri dada ketika batuk
Kapan harus ke dokter
Jika Anda mengalami batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sesak napas, atau gejala lain di atas yang tidak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan dokter. Untuk konsultasi yang mudah dan terpercaya, gunakanlah layanan Chat Bersama Dokter.
Namun, jangan tunda untuk ke IGD rumah sakit terdekat jika gejala bronkitis disertai dengan sesak napas berat, batuk berdarah, atau nyeri dada yang parah. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius.
Diagnosis Bronkitis
Pertama-tama, dokter akan menanyakan keluhan yang dialami pasien, serta penyakit yang pernah atau sedang dideritanya.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengukur tekanan darah, suhu tubuh, dan frekuensi napas. Dalam pemeriksaan fisik, dokter juga akan mendengarkan suara napas dan paru-paru pasien menggunakan stetoskop.
Untuk memperkuat diagnosis bronkitis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan di bawah ini:
- Pemeriksaan kultur dahak
- Pulse oximetry
- Rontgen dada
- Tes darah
- Tes fungsi paru
Pengobatan Bronkitis
Pengobatan bronkitis bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Umumnya, bronkitis akut tergolong ringan dan gejala yang ditimbulkannya dapat mereda dengan sendirinya. Meski begitu, dokter tetap akan meresepkan beberapa obat-obatan berikut untuk meredakan gejala:
- Obat demam dan nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen
- Obat antitusif atau ekspektoran untuk meredakan batuk, seperti codeine, dextromethorphan, guaifenesin, dan erdosteine
Sementara untuk mengatasi bronkitis yang tergolong berat, dokter akan meresepkan obat lain, berupa:
- Antibiotik, untuk mengobati bronkitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri
- Kortikosteroid, untuk meredakan gejala bronkitis yang memburuk dengan cepat, terutama pada bronkitis kronis
- Bronkodilator, untuk mengatasi sesak napas dengan memperlebar pipa saluran pernafasan
Selain itu, penderita bronkitis juga disarankan untuk banyak minum air putih dan beristirahat yang cukup guna membantu proses pemulihan.
Komplikasi Bronkitis
Bronkitis akut umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam 2–3 minggu. Sebaliknya, bronkitis kronis yang berlangsung lama dan tidak segera diobati bisa menimbulkan komplikasi berupa:
- Demam tinggi, berkeringat, dan menggigil
- Nyeri dada ketika bernapas atau batuk
- Batuk berdahak
- Sesak napas
- Lelah
- Hilang nafsu makan
- Kulit, bibir, atau kuku yang membiru (sianosis)
- Linglung hingga penurunan kesadaran
Pencegahan Bronkitis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya bronkitis adalah:
- Berhenti merokok, serta menghindari paparan asap rokok.
- Menjalani vaksinasi flu, untuk melindungi diri dari infeksi virus flu yang dapat memicu bronkitis.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, untuk mengurangi risiko infeksi virus.
- Menghindari paparan polusi udara dan bahan iritan, terutama di tempat-tempat yang tercemar.
- Mengenakan masker jika berada di lingkungan yang berdebu atau banyak asap