Lupus tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, dokter dapat memberikan tindakan untuk meringankan gejala, mencegah kekambuhan penyakit, dan meminimalkan risiko kerusakan pada organ.
Perkembangan penyakit lupus bisa berubah-ubah sehingga pilihan obat dan cara pengobatan pada satu pasien dapat berganti seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu, tindakan yang diberikan akan disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahan penyakit.
Berikut ini adalah pilihan penanganan yang dapat dilakukan:
Pemberian Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat diberikan pada penderita lupus adalah:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti naproxen dan ibuprofen, untuk mengatasi nyeri dan demam
- Obat antimalaria, seperti hydroxychloroquine atau chloroquine, untuk membantu mencegah kekambuhan serta meredakan gejala lupus
- Kortikosteroid, seperti prednison atau methylprednisolone, untuk mengatasi peradangan yang terjadi pada lupus dengan mengontrol kerja sistem imun
- Obat imunosupresan, seperti methotrexate dan azathioprine, untuk menekan kerja sistem imun
- Agen biologis, seperti belimumab dan rituximab, untuk mengurangi jumlah protein tertentu yang memicu lupus
Perubahan Gaya Hidup
Lupus merupakan penyakit jangka panjang dengan gejala yang dapat hilang timbul. Oleh karena itu, selain menggunakan obat dari dokter, pasien juga akan dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat agar pengobatannya efektif.
Gaya hidup sehat yang dimaksud adalah:
- Melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung, misalnya dengan menggunakan pakaian tertutup dan mengoleskan tabir surya
- Berolahraga rutin, untuk menjaga kekuatan otot, tulang, serta memperbaiki suasana hati
- Beristirahat dan tidur yang cukup
- Mengendalikan stres dengan baik
- Menerapkan pola makan sehat, seperti memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian utuh
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen, seperti vitamin D atau suplemen kalsium, jika disarankan dokter
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol, karena alkohol bisa berinteraksi dengan beberapa obat untuk lupus
- Berhenti merokok, karena kebiasaan ini berdampak buruk pada kesehatan tubuh, termasuk paru-paru dan jantung
- Melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami penyakit infeksi
Dengan tekun menjalani pengobatan dan menerapkan gaya hidup sehat, sekitar 80–90% penderita lupus dapat hidup normal dengan angka harapan hidup yang tinggi. Oleh karena itu, pasien disarankan untuk kontrol rutin sesuai saran dokter. Hal ini agar pasien mendapatkan obat dan perkembangan kondisinya terpantau.
Bagi beberapa orang, minum obat dan menjalani pemeriksaan rutin seumur hidup dapat terasa berat, termasuk secara finansial. Hal ini bisa menyebabkan konsumsi obat atau pemeriksaan rutin terputus. Alhasil, gejala lupus kambuh dan memburuk. Untuk mencegah hal tersebut, pasien lupus dianjurkan memiliki asuransi.
Asuransi atau asuransi kesehatan karyawan dapat menjamin keberlangsungan terapi dan pemeriksaan tanpa hambatan finansial. Dengan begitu, gejala lupus dapat terus terkontrol dan kualitas hidup penderita dapat meningkat.