Lupus sulit untuk didiagnosis karena gejalanya beragam dan bisa berbeda-beda pada tiap penderita. Untuk mendiagnosis lupus, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa ada tidaknya ruam dan peradangan sendi yang sering muncul pada penderita lupus.
Dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk membantu mendiagnosis lupus:
- Tes darah lengkap, untuk mengukur jumlah sel darah dan mengetahui seberapa baik fungsi ginjal juga fungsi hati
- Tes urine, untuk mengukur kadar protein atau sel darah merah di dalam urine
- Pemeriksaan ANA (antinuclear antibody), untuk memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah yang biasanya dimiliki penderita lupus
- Ekokardiografi (USG jantung), untuk mendeteksi aktivitas jantung dengan menggunakan gelombang suara sehingga dapat diketahui adanya kerusakan di jantung
- Rontgen dada, untuk mengetahui kondisi paru-paru, termasuk mendeteksi peradangan dan penumpukan cairan di dalamnya
- Biopsi kulit atau ginjal, untuk mengetahui ada tidaknya jaringan yang tidak normal pada kulit dan ginjal
Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan di atas, diagnosis lupus ditegakkan oleh dokter jika pasien memiliki atau mengalami setidaknya empat dari sebelas kriteria berikut:
- Butterfly rash atau malar rash
- Discoid rash, yaitu ruam merah di kulit yang menyisakan bekas jaringan parut
- Kulit yang sensitif terhadap paparan cahaya matahari
- Sariawan
- Radang sendi (arthritis)
- Gangguan ginjal, yang ditandai dengan munculnya protein pada urine
- Gangguan saraf, yang ditandai dengan kejang atau psikosis
- Peradangan pada lapisan pembungkus paru-paru (pleuritis) atau lapisan pembungkus jantung (perikarditis)
- Gangguan darah, seperti anemia, leukopenia, atau trombositopenia
- Gangguan sistem imun, yang ditandai dengan adanya antibodi tertentu, seperti anti-dsDNA
- ANA (antinuclear antibody) berada di atas nilai normal
Sulitnya proses diagnosis lupus membuat sebagian besar penderitanya baru mengetahui kondisi ini kurang lebih 5 tahun setelah muncul gejala pertama.