Penyebab kanker kulit melanoma belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terkait dengan faktor lingkungan dan genetik. Salah satu faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini adalah paparan sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan.
Namun, perlu diketahui bahwa sinar UV tidak selalu menyebabkan kanker kulit melanoma. Kanker ini juga dapat muncul di area kulit yang jarang atau malah tidak terpapar sinar matahari, seperti telapak tangan, telapak kaki, punggung, dan kuku.
Kanker kulit melanoma terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin (melanosit) mengalami perubahan (mutasi). Akibatnya, sel-sel tersebut tumbuh secara tidak terkendali dan berkembang menjadi kanker.
Faktor Risiko Kanker Kulit Melanoma
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit melanoma, yaitu:
1. Berkulit terang
Kanker kulit melanoma dapat terjadi pada orang berkulit gelap maupun terang. Namun, orang berkulit terang lebih rentan mengalaminya karena memiliki kadar melanin yang lebih rendah.
Melanin dibutuhkan tubuh untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Makin rendah melanin, makin besar risiko orang tersebut terkena kanker kulit melanoma.
2. Berusia di atas 50 tahun dan berjenis kelamin pria
Meski dapat dialami siapa saja, kanker kulit melanoma lebih sering terjadi pada pria. Hal ini mungkin karena pria cenderung kurang telaten dalam melakukan perawatan dan perlindungan kulit, misalnya rutin menggunakan tabir surya, dibandingkan wanita.
Selain itu, pria juga lebih rentan mengalami kanker melanoma seiring bertambahnya usia. Pada usia 65 tahun, risiko kanker kulit melanoma pada pria menjadi 2 kali lipat dibandingkan pada wanita.
3. Terpapar sinar matahari berlebih
Radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat merusak sel kulit. Rusaknya sel kulit ini dapat menyebabkan sel kanker tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, orang yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa lebih berisiko terserang kanker kulit melanoma karena lebih banyak terpapar sinar matahari.
4. Memiliki banyak tahi lalat dan freckles
Meski jarang terjadi, tahi lalat dapat berkembang menjadi sel kanker kulit melanoma. Peneliti menemukan bahwa tahi lalat dapat berubah dan berkembang menjadi sel kanker. Oleh karena itu, orang yang memiliki banyak tahi lalat maupun freckles lebih rentan mengalami kanker kulit melanoma.
5. Memiliki daya tahan tubuh lemah
Sistem pertahanan tubuh (imun) manusia berfungsi melindungi tubuh dari berbagai penyakit, termasuk kanker kulit melanoma. Namun, sistem imun dapat melemah akibat penggunaan obat-obatan, infeksi virus HIV, dan terapi khusus, seperti kemoterapi. Imun tubuh yang lemah membuat seseorang lebih rentan terkena kanker kulit melanoma.
6. Pernah menderita penyakit kulit
Seseorang lebih rentan terserang kanker kulit melanoma jika pernah menderita penyakit kulit, seperti sunburn, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel basal. Pada orang yang pernah terkena kanker kulit melanoma, ada risiko sel kanker melanoma aktif kembali di kemudian hari.
7. Memiliki keluarga yang menderita kanker kulit melanoma
Jika keluarga Anda pernah mengalami kanker kulit melanoma, besar kemungkinan Anda akan mengalami kondisi yang sama. Risikonya akan lebih besar bila kanker ini diderita oleh keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung.
Untuk mengurangi risiko terkena kanker kulit melanoma, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Hindari paparan sinar matahari pada jam-jam tertentu, seperti tengah hari
- Gunakan tabir surya yang mengandung SPF 30
- Kenakan pakaian yang melindungi tubuh dari paparan sinar matahari langsung
Tidak hanya itu, Anda juga bisa melakukan konsultasi ke dokter, terutama jika Anda memiliki faktor risiko kondisi ini. Dokter akan memberikan arahan yang sesuai untuk mencegah kanker kulit melanoma.