Banyak kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan insomnia kronis. Insomnia yang terus-menerus terjadi bisa menurunkan produktivitas atau bahkan berdampak buruk untuk kesehatan penderitanya. Oleh karena itu, diperlukan diagnosis yang tepat agar penyebab insomnia bisa cepat diatasi. 

Dokter akan mendiagnosis insomnia bila terdapat kriteria berikut:

  • Gangguan tidur sampai menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari penderita
  • Penderita mengalami sulit tidur sedikitnya 3 malam dalam seminggu dan sudah berlangsung setidaknya selama 3 bulan
  • Penderita tetap sulit tidur meskipun cukup waktu untuk tidur
  • Insomnia tidak membaik dengan mengubah kebiasaan tidur atau melakukan sleep hygiene 

Beberapa Pemeriksaan untuk Diagnosis Insomnia

Berikut adalah rangkaian pemeriksaan yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis insomnia:

Tanya jawab

Tahap pertama untuk mengetahui penyebab insomnia adalah tanya jawab dengan pasien. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan meliputi:

  • Gejala yang muncul dan berapa lama keluhan berlangsung
  • Dampak negatif dari gejala yang timbul terhadap kegiatan sehari-hari
  • Penyakit yang sedang atau pernah diderita
  • Pola hidup, seperti kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Peristiwa atau kejadian baru-baru ini yang membuat stres

Informasi terkait sejumlah hal di atas bisa membantu dokter untuk menentukan penyebab insomnia. 

Pemeriksaan fisik

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk tes darah. Tujuannya adalah untuk mencari tahu apakah insomnia terjadi akibat gangguan hormon tiroid, misalnya hipertiroidisme. 

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pasien akan diminta untuk mencatat pola tidurnya selama 2 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, pasien perlu mencatat informasi seputar:

  • Jam mulai tidur dan bangun tidur
  • Waktu yang diperlukan sampai benar-benar bisa terlelap
  • Berapa kali terbangun pada malam hari
  • Jam berapa biasanya pasien mengonsumsi minuman berkafein atau beralkohol

Jika pasien tinggal bersama keluarga atau pasangan, pasien bisa meminta bantuan untuk mencatat kebiasaan tidurnya.

Pemeriksaan penunjang

Bila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab insomnia. Jenis pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan gejala dan informasi tambahan yang didapatkan dari pasien. Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut adalah: 

  • Polisomnografi atau sleep study, untuk memastikan bila insomnia disebabkan oleh sleep apnea, narkolepsi, atau restless leg syndrome
  • Actigraphy, untuk mengetahui pola tidur pasien, dengan menggunakan alat yang dipasang pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki pasien

Agar mendapatkan pemeriksaan yang tepat, konsultasikan keluhan Anda dengan dokter. Anda bisa bertanya lewat Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan penjelasan dan saran yang lengkap terkait kondisi Anda, termasuk jenis pemeriksaan yang sesuai.